This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Selasa, 03 Maret 2020

Seni Musik Tradisional, definisi, konsep, jenis,fungsi,Ciri dan contoh


Seni Musik Tradisional
Sumber: romandecade.com


Dilansir dari Ensiklopdi Nasional Indonesia ( 1990 : 413 ) disebutkan bahwa kata musik berasal dari bahasa Yunani  mousike yang diambil dari nama dewa dari mitologi Yunani yaitu Mousa yakni yang memimpin seni dan ilmu.
Sedangkan Tradisional berasal dari bahasa latin yaitu Traditio yang artinya kebiasaan masyrakat yang sifatnya turun temurun. Jadi dapat disimpulkan bahawa Seni Musik tradisional adalah sebuah seni musik yang menggambarkan ciri khas dari kalangan masyarakat tertentu secara turun temurun.

  • A.      Pengertian Seni Musik

sumber : https://www.goodnewsfromindonesia.id/2019/11/16/mengenal-rindik-alat-musik-tradisional-bali

Seni, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) versi online, adalah sebuah keahlian yang membuat karya bermutu, entah itu dilihat dari sisi kehalusan atau keindahannya. Disebutkan juga bahwa seni adalah karya yang diciptakan dengan keahlian luar biasa.
Kata kedua yaitu musik didefinisikan sebagai ilmu menyusun nada atau suara dalam urutan, kombinasi, dan hubungan temporal untuk menghasilkan komposisi yang berkesinambungan. Musik juga diartikan sebagai nada atau suara yang disusun sedemikian rupa sehingga mengandung irama dan keharmonisan.

  • B.      Konsep Pertunjukan Musik Tradisional


Di dalam sebuah konsep pertunjukan musik tradisional terbagi menjadi beberap jenis yaitu yang pertama :
  • 1.       Suara

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) versi online, suara adalah bunyi yang dikeluarkan dari mulut manusia dan alat-alat. Suara bisa berbentuk gumaman, dengungan, siulan, nyanyian, teriakan, atau tangisan. Pukulan, gesekan, tiupan atau tekanan pada suatu alat juga dapat menghasilkan suara. Dalam konsep seni musik, suara yang dimaksud adalah suara yang menghasilkan melodi dan harmoni lewat sebuah karya musik.
Suara, atau sebut saja nyanyian, yang ditampilkan secara solo (1 orang), duet (2 orang), trio (3 orang), kwartet (4 orang), atau paduan suara (lebih dari 12 orang). Suara manusia, yaitu pria dan wanita, masing-masing memiliki 3 jenis suara. Jenis suara yang dimiliki wanita adalah sopran, mezzo-sopran dan alto. Pria memiliki jenis suara tenor, baritone, dan bass. Jenis-jenis suara pada wanita dan pria memiliki tingkat yang sama, yaitu tinggi, sedang, dan rendah.
  • 2.       Tangga Nada

Konsep yang kedua seni musik adalah tangga nada, yang didefiniskan sebagai suatu susunan nada atau tingkatan-tingkatan bunyi, umumnya terbagi menjadi 7 nada, yaitu do, re, mi, fa, sol, la, dan si. Secara umum tangga nada ini yang dikenal dengan sebutan nada mayor dan minor. Interval pada tangga nada mayor adalah 1, 1, 1/2, 1, 1, 1, 1/2, sedangkan interval minornya adalah 1, 1/2, 1, 1, 1/2, 1, 1.
Tangga nada mayor biasa dimulai dengan nada do, dan sifat lagu yang dibuat dengan nada mayor bersifat gembira dan cerah. Contoh lagu-lagu dengan tangga nada ini adalah “Anak Gembala” yang dipopulerkan oleh Tasya cilik dan lagu “Selamat Ulang Tahun”.
Begitu sebaliknya dengan tangga nada minor yang bersifat sedih, dan dimulai dengan nada la. Contoh lagu nada minor adalah “Syukur” oleh H. Mutahar dan “Terima Kasih Guruku” yang diciptakan oleh Sri Widodo.
  • 3.       Durasi waktu

Konsep seni musik ini mungkin jarang didengar, tetapi peran inilah sangat penting dalam sebuah seni musik. Menurut Galettis (2009), durasi berhubungan dengan panjang pendek nada dan tanda istirahat dalam suatu karya musik.
Di dalamnya termasuk beat atau tanda ketukan, tanda birama, pulses, rhythm, meter, nilai not, tanda istirahat, dan tempo. Kita tidak akan membahas dari keseluruhan elemen durasi, tetapi kita hanya cukup berfokus pada 4 elemen, yaitu beat, rhythm, meter, dan tempo.
  • 4.       Jenis Tangga Nada

Dalam seni musik, tangga nada secara umum ada 2 jenis, yaitu diatonik dan pentatonik. Diatonik merupakan tangga nada yang sudah umum kita pakai, berisi 8 nada yang tentunya sudah kita hafal diluar kepala. Tangga nada ini bermula dari negeri barat, dan dipakai di seluruh dunia hingga saat ini.
Tidak seperti diatonik, jenis tangga nada pentatonik hanya memiliki 5 nada saja. Susunan nada seperti ini dapat di temukan dalam musik tradisional, yaitu seperti musik gamelan yang merupakan musik asli Indonesia memakai tangga nada pentatonik. Gamelan Jawa menggunakan nada 1, 2, 3, 5, 6 yang disebut laras slendro. Adapun gamelan Bali juga menggunakan nada pentatonik yang disebut pelog, berisi nada 1, 3, 4, 5, dan 7.

  • C.      Elemen Dalam Konsep Durasi

Sumber: widadari.blogspot.com
  • 1.       Beat

Beat atau lebih mudahnya kita sebut sebagai ketukan, dibagi menjadi 2, ada ketukan kuat dan ketukan lemah. Dalam lagu birama 2/4 atau 3/4, ketukan kuat akan terasa pada ketukan pertama saja. Lain halnya dengan birama 4/4, ketukan kuat terasa pada ketukan pertama dan ketiga. Ketukan kuat biasa dijadikan patokan untuk mengisi chord pada suatu lagu.
  • 2.       Rhythm 

Elemen ini sering disebut sebagai ‘pengisi’ dalam suatu lagu. Rhythm dibuat berdasarkan panjang pendeknya nada dan tanda istirahat pada sebuah lagu. Rangkaian nada berulang dalam suatu lagu bisa disebut sebagai rhythm. Komposer membuat nada berulang tersebut dengan tujuan agar penikmat musik dapat mengingat karya musiknya dengan mudah. Kita juga bisa mendegar rhythm lewat intro sebuah lagu, yang digunakan untuk memperkenalkan lagu pada penikmat musik.
  • 3.       Meter

Yang dimaksud dengan meter dalam seni musik ini adalah sebuah pengelompokan ketukan. Kelompok ketukan yang biasanya umum dipakai adalah 2 ketuk, 3 ketuk, dan 4 ketuk. Dalam partitur, lagu yang memiliki 2 ketukan di setiap barnya ditulis 2/4, lalu 3/4 untuk 3 ketuk, dan 4/4 untuk 4 ketuk. Ada pula lagu yang memiliki 6 ketukan setiap bar, biasa ditulis 6/8. Ketukan yang umum digunakan adalah 4/4, contohnya lagu kebangsaan kita “Indonesia Raya” dan lagu nasional “Maju Tak Gentar”. Ketukan 3/4 juga cukup sering digunakan, contoh lagunya adalah “Burung Kakatua” dari Maluku.
  • 4.       Tempo

Elemen terakhir yang tak kalah penting adalah tempo, yang didefinisikan sebagai kecepatan ketukan dalam sebuah lagu. Tempo ditulis para komposer untuk menyatakan kecepatan lagu yang mereka inginkan, dan seperti apa keseluruhan lagu saat dimainkan. Tempo bisa dibuat pelan, sedang, cepat, atau sangat cepat. Istilah-istilah tempo yang cukup dikenal adalah adagio (lambat dan lembut), moderato (sedang), allegro (cepat), dan presto (sangat cepat).

  • D.      Ciri-Ciri Musik Tradisional

Sumber: portalteater.com
Ciri khasnya musik tradisional tentunya terdapat sebuah perbedaan antara seni musik tradisional dengan jenis seni musik lainnya. Berikut ini adalah ciri khas Seni musik tradisional :
1)       Dipelajari Secara Lisan
Seperti yang dikatakan sebelumnya bahwa musik tradisional adalah musik yang diwariskan secara turun temurun dari jaman nenek moyang hingga sekarang, oleh karena itu dalam proses pembelajarannya pun terbatas secara lisan.
Ketika generasi sebelumnya hendah mewariskan sebuah seni musik tradisional kepada generasi penerusnya, maka yang dilakukan adalah mengajari para generasi muda secara langsung dari mulut ke mulut, begitu pula dengan generasi muda yang harus mewariskannya kembali kepada generasi mendatang, yang dilakukan adalah pembelajaran secara lisan.
Demikian pula dengan seterusnya hingga sampai akhirnya kekayaan/warisan turun-temurun berupa seni musik itu dikenal sebagai ciri khas masyarakt tersebut.
Bagaimana mungkin dapat menghafal secara lisan tanpa catatan atau apapun? Tentu saja prosesnya tidak mudah dan tidak sebentar, setiap daerah memiliki budaya masing-masing dan pastinya proses pembelajarannya dilakukan secara berkesinambungan atau terus-menerus.

2)       Tidak Memiliki Notasi
Poin ini sangat relevan dengan poin nomor satu, dimana pembelajaran secara lsan membuat para pelakunya tidak memiliki catatan apapun sehingga tidak ada notasi yang tertuang di dalam kertas, partitur atau semacamnya.
Dari kedua poin di atas kita harus mengakui kehebatan orang-orang jaman dahulu yang tetap bisa mempertahankan kesenian tradisional tanpa catatan yang seharusnya lebih bisa menunjang pembelajaran dari satu generasi ke generasi lain.
Namun tentu saja tetap ada sisi buruknya, yiatu, jika suatu saat nanti suatu generasi tidak mempau mengajarkan ayau mempertahankan kesenian tradisional mereka, maka sudah bisa dipastikan hal yang telah dipertahankan dari masa ke masa itu bisa punah seketika.
Solusinya adalah dengan cara membenahi informasi-informasi mengenai sejarah atau seni musik tradisional sehingga kelak ke siapapun (terlepas dari daerah mana dia berasal) orang akan bisa ikut melestarikannya.

3)       Bersifat Informal
Umumnya kebanyakan dari semua seni musik tradisional yang ada hingga saat ini memiliki fungsi yang tidak begitu terlalu serius atau sifatnya formal, meski memang ada beberapa musik tradisional yang digunakan untuk kegiatan beribadat sebuah suku.
Namun kebanyakan bersifat informal karena biasanya disebuah daerah yang menciptakan sebuah musik khas diinisialisasi untuk hiburan atau seni karya yang dapat menghibur masyarakatnya.
4)       Permainannya tidak Terspesialisasi
Pada umumnya, Pemain atau orang-orang yang memainkan musik tradisional biasaya adalah orang-orang yang berasal dari daerah asal musik tradisional tersebut meski tidak menutup kemungkinan orang lainpun dapat memainkannya.
Dan pada biasanya orang-orang tersebut tidak hanya mempelajari satu jenis alat musik saja namun bisa lebih. Sehingga banyak dari mereka yang mampu memainkan bermacam-macam alat musik.  Misal seorang sinden biasanya memiliki keterampilan lain selain bernyanyi yaitu memainkan degung, dll.
5)       Syair Lagu Berbahasa Daerah
Seperti Syiar lagu jawa memiliki alunan musik yang mendayu-dayu dan halus seperti karakter kebanyakan orang jawa. Dengan kata lain benar-benar memberikan nuansa kedaerahan.
dari awal artikel ini sudah disebutkan bahwa seni musik tradisional umumnya menggunakan bahasa dari daerah masing-masing. Namun tidak hanya sebatas itu saja, Seni Musik Tradisional biasanya turut serta menghadirkan melodi atau alunan musik yang sesuai dengan karakter daerahnya.
6)       Lebih Melibatkan Alat Musik daerah
Pada umumnya, lagu yang merupakan seni musik tradisional dibawakan atau dimainkan dengan alat-alat musik tradisional dari daerah tersebut. Seperti hanya musik sunda dimana penyanyinya membawakan lagu ‘bubuy bulan’ yang biasanya akan diiringi oleh alat musik khas sunda seperti karinding, degung, dll. Begitu pula dengan lagu-lagu daerah lainya.
Merupakan bagian dari budaya Masyarakat Musik tradisional benar-benar penggambaran dari kebudayaan atau karakter suatu daerah. Hal itu membuat siapa saja yang mendengarkan musik tradisional dapat menebak dari mana adal daerah musik tradisional tersebut.

  • E.       Fungsi Musik Tradisional

1)       Sebagai Alat Komunikasi
Sejatinya, memang musik bisa dikatan sebagai salah satu media komunikasi antara pencipta dengan pendengarnya. Pencipta atau menulis lagu selalu berusaha mengkomunikasikan apa yang dirasakannya atau menyampaikan suatu keadaan kepada pendengarnya.
Namun lebih sederhana dari itu, ternyata di beberapa negara terdapat musik atau beberapa nada yang digabungkan secara unik sebagai sebuah pertanda. Contoh yang sering kita temui adalah suara atau bunyi dari lonceng, di Indonesia sendiri, jika di bunyikan di sekolah makan itu berarti saatnya istirahat.
2)       Sebagai Sarana Hiburan
Sudah jelas sekali bahwa kebanyakan musik diciptakan untuk menghibur atau untuk mengiringi suka cita. Tidak hanya itu saja, namun musik dapat dimanfaatkan sebagai mengalihkan fikiran dari rutinitas kegiatan sehari-hari.
Hal ini kontras sekali terjadi di daerah-daerah. Dimana masyarakat sekitar biasanya rutin menyelenggarakan pertunjukan musik daerah mereka dan lepas dari rutinitas untuk waktu beberapa saat.
3)       Sebagai Musik Pengiring Tarian
Tarian daerah mana yang tidak menggunakan musik sebagai pengiringnya? Rasanya setiap tarian pasti memiliki musik tertentu dan gerakannya didasarkan pada ketukan-ketukan musik yang menggambarkan sebuah makna atau arti tertentu.
4)       Sebagai sarana adat budaya (Ritual)
Sedikit banyak dari seni musik tradisional baik di dalam Indonesia maupun di luar negeri yang menggunakan seni musik tradisional sebagai ritual adat. Sebut saja dari salah satu suku di papua yang selalu membawakan musik tradisional sebagai sarana mereka lengkap dengan tariannya ketika menyambut sebuah tamu kehormatan.
5)       Sebagai sarana ekomoni
Dibeberapa daerah baik di Indonesia maupun di luar negeri, banyak orang/pemain musik tradisional yang menjadikan permainan musik mereka sebagai usah menyambung hidup atau mata pencaharian.
Ada yang mengelolanya secara besar sehingga banyak menampung/menyerap banyak tenaga kerja, adapula yang melakukannya sendiri atau terbatas dengan sebuah kelompok kecil. Meraka akan mendapatkan bayaran dari pihak yang meminta mereka membawakan pertunjukan musik tradisional, biasanya dalam acara-cara kedaerahan atau acara pernikahan, sunatan, dll.
6)       Sarana pengembangan Diri
Yang terakhir adalah sebagai sarana dalam pengembangan diri. Selain menambah keterampilan, orang-orang yang bergelut dalam dunia ini biasanya memiliki karakter yang kental akan budaya daerahnya sehingga karakter-karakter atau ciri khas orang di daerah tersebut tidak akan hilang atau tergerus arus globalisasi.

  • F.       Macam-Macam Musik Tradisional

Setiap negara pastinya memiliki musik tradisional masing-masing misalnya saja.
  • Ø  Musik Tradisional Indonesia
  • Ø  Musik Gong Luang, Laras Madya, Santi Swara, Karang Dodou, Musik Huda, Goong rentang, Musik Krumpyung, Gambang Kromong, dll.
  • Ø  Musik Tradisional Spanyol
  • Ø  Musik Tango, Brukdown, Samba, Salsa, Bachata, Cha Cha Cha, Reggaeton.
  • Ø  Musik Tradisional Korea
  • Ø  Minyo, Pansori, Arirang, Nongak, Samul Nori, dll.
  • Ø  Musik Tradisional Jepang
  • Ø  Biwa Hoshi, Heike Biwa, Moso dan Biwa.

  • G.      Contoh Alat Musik Tradisional
  • Ø  Angklung
  • Ø  Sarune kale
  • Ø  Aramba
  • Ø  Saluang
  • Ø  Gambus
  • Ø  Serangko
  • Ø  Accordion
  • Ø  Doll
  • Ø  Bande
  • Ø  Sasando
  • Ø  Gamelan
  • Ø  Kolintang
  • Ø  Kendang
  • Ø  Tifa
  • Ø  Bonang
  • Ø  Panting
  • Ø  Kecapi
  • Ø  Gong
  • Ø  Gendang Melayu
  • Ø  Tebangan
  • Ø  Genggong
  • Ø  Kompang
  • Ø  Jengglong

Dunia ini penuh warna dengan segala keanekaragaman bahkan pada musik sekalipun, eksistensi musik tradisional yang mulai tergerus oleh musik modern tidak membuat para pelakunya atau pewarisnya gentar.
Malah justru semakin menunjukan bahwa seni musik tradisional tidak hanya dikenal di daerah masing-masing saja, namun musik tradisional dapat mendunia. Hingga terbukti saat ini dari banyaknya seniman atau pemusik tradisional Indonesia yang menjuarai kompetisi tingkat dunia.
Setelah banyak mengetahui tentang seni musik tradisional beserta fungsi, pengertian dan lengkap dengan contohnya, semoga kita semua dapat ikut melestarikan seni musik tradisional khususnya di Indonesia tanah air, tanah tercinta. Sekian semoga artikel ini bermanfaat dan Terima Kasih.


Seni Rupa 2 dimensi dan 3 dimensi, Definisi,Ciri,Unsur,Media,Bahan dan Teknik



SENI RUPA

  • A.      SENI RUPA 2 DIMENSI

Seni rupa dua dimensi adalah suatu karya seni rupa yang memiliki dua sisi saja, yaitu sisi panjang dan lebar, sehingga tidak mempunyai ruang karena tidak mempunyai unsur ketebalan.
  • B.      Jenis - Jenis Karya Seni Dua Dimesi
  • 1)       Seni Lukis

Seni lukis biasanya dibuat di atas media kain kanvas, kertas, dan kaca. Peralatan yang digunakan dapat berupa cat minyak (acrylic), cat air, cat poster, dan sebagainya. Pada  karya seni rupa purbakala objek yang dipilih kebanyakan berupa bentuk manusia, flora dan fauna.
  • 2)       Seni Grafis

Ialah seni membuat gambar dengan alat cetak. Seni grafis yang datang ke Indonesia memiliki fungsi ganda, yaitu sebagai teknik untuk menciptakan desain seni murni dan sebagai alat atau teknik untuk memproduksi (menggandakan) karya seni. Tokoh seniman grafis antara lain Firman Lie, Kaboel Suadi, dan Suromo.
  • 3)       Seni Ilustrasi

Ialah seni menggambar yang lebih mengutamakan fungsi gambar itu sendiri yaitu untuk menjelaskan suatu teks, kalimat, naskah yang menjelaskan suatu keadaan yang lebih menekankan hubungan subjek dengan tulisan yang dimaksud daripada bentuk.
  • 4)       Seni Batik

Ialah gambar hiasan yang dibuat di atas kain sutra yang teknik untuk membuatnya mengunakan bahan lilin sebagai penutup dan alat canting. Selain canting, alat-alat yang digunakan untuk membatik yaitu gawangan/tiang penyangga kain, dan wajan sebagai tempat peleburan lilin.
  • C.      Teknik Seni Rupa 2 Dimensi
           Seni rupa juga memiliki beberapa teknik yang perlu kita ketahui, ada  dalam seni rupa memiliki 12 teknik. Banyak juga ya, padahal cuma menggambar atau melukis. Berikut teknik tekniknya :
       Seni rupa juga memiliki beberapa teknik yang perlu kita ketahui, ada  dalam seni rupa memiliki 12 teknik. Banyak juga ya, padahal cuma menggambar atau melukis. Berikut teknik tekniknya :
a)       Teknik Plakat : Teknik plakat adalah teknik melukis dengan menggunakan cat minyak, cat poster atau cat akrelik, dengan goresan yang tebal agar mendapatkan hasil yang pekat dan padat. 
b)       Teknik Transparan : Teknik transparan adalah teknik untuk melukis seni rupa menggambar dengan menggunakan cat cair. Sapuan – sapuan warna untuk melukis harus tipis agar hasilnya juga tampak seperti transparan.
c)       Teknik Kolase : Teknik kolase adalah teknik yang akan memberikan hasil lukisan yang realis atau abstrak karena terbuat dari potongan – potongan kertas yang di tempel dengan menggunakan lem. 
d)       Teknik 3 M (Merekat, Menggunting, Menempel) : adalah teknik dari seni rupa yang juga merupakan proses manipulasi lembaran kertas yang akan menjadi suatu bentuk 3 dimensi. 
e)       Teknik Linear : Teknik linear adalah teknik untuk menggambar objek yang dengan menggunakan pola garis dari pensil atau pena.
f)         Teknik Blok : Teknik blok adalah teknik yang di gunakan untuk menutupi objek lukis dengan menggunakan satu warna. 
g)        Teknik Arsir : Teknik arsir adalah teknik yang di gunakan untuk menutupi objek lukis yang dengan pulasan garis sejajar atau garis menyilang dengan menggunakan pensil atau pena. 
h)       Teknik Dussel : Teknik dussel adalah teknik yang di gunakan untuk membuat gelap terang pada objek lukis dengan goresan – goresan miring yang menggunakan pensil.
i)         Teknik Pointilis : Teknik pointilis adalah teknik yang di gunakan untuk menghitamkan objek lukis dengan beberapa titik – titik yang ada.
j)        Teknik Aquarel :  Teknik aquarel adalah teknik yang di gunakan untuk menutup objek lukis yang dilakukan dengan menyapu cat cair secara tipis.
k)       Teknik Mozaik : Teknik mozaik adalah teknik yang di gunakan untuk melukis dengan cara menempelkan benda – benda 3 dimensi
l)         Teknik Menganyam : Teknik menganyam adalah teknik yang di gunakan untuk menumpang tindih dan juga untuk menyilangkan bahan – bahan yang anda sehingga menghasilkan karya seni anyaman.

  • D.      Media Karya Seni Rupa 2 Dimensi
     Media adalah salah satu alat yang sering di gunakan untuk menghasilkan karya. Berikut ini ada beberapa media seni rupa 2 dimensi:
a)       Pensil dibuat dengan campuran grafit dan tanah liat.
b)        Konte adalah sebuah alat yang bertektur halus dan berwarna sangat hitam atau bisa dikatakan memiliki warna yang hitam legam.
c)       Pensil warna terdiri dari berbagai macam warna-warna dan memiliki tektur lembut.
d)       Krayon merupakan bahan atau alat yang digunakan untuk membuat karya seni 2 dimensi yang memiliki banyak ragam warna.
e)       Pena merupakan alat yang digunakan untuk menunjang sebuah karya seni rupa 2 dimensi yang bahanya terbuat dari tinta.
f)        Cat air merupakan bahan yang sangat familiar di telingga para pelukis bahkan untuk para pelukis pemula,
g)        Cat minyak merupakan salah satu alat yang digunakan seorang seniman lukis untuk membuat karyanya diatas media kanvas.
h)       Kanvas merupakan salah satu media lukis yang paling banyak digunakan oleh seniman.
i)         Kuas adalah alat yang digunakan dalam pengerjaan sebuah karya seni rupa 2 dimensi lukisan
j)         Palet adalah wadah atau media yang digunakan sebagai alat bantu untuk menaruh cat.
  • E.      Unsur – unsur Seni rupa 2 dimensi
  • a)       Titik /Bintik

Titik/bintik merupakan unsur dasar seni rupa yang terkecil. Semua wujud dihasilkan mulai dari titik. Titik dapat pula menjadi pusat perhatian, bila berkumpul atau berwarna beda.Titik yang membesar biasa disebut bintik.
  • b)       Garis

Garis adalah goresan atau batas limit dari suatu benda, ruang, bidang, warna, texture, dan lainnya. Garis mempunyai dimensi memanjang dan mempunyai arah tertentu, garis mempunyai berbagai sifat, seperti pendek, panjang, lurus, tipis, vertikal, horizontal, melengkung, berombak, halus, tebal, miring, patah-patah, dan masih banyak lagi sifat-sifat yang lain. Kesan lain dari garis ialah dapat memberikan kesan gerak, ide, simbol, dan kode-kode tertentu, dan lain sebagainya. Pemanfaatan garis dalam desain diterapkan guna mencapai kesan tertentu, seperti untuk menciptakan kesan kekar, kuat simpel, megah ataupun juga agung. Beberapa contoh symbol ekspresi garis serta kesan yang ditimbulkannya, dan tentu saja dalam penerapannya nanti disesuaikan dengan warna-warnanya
  • c)       Bidang

Bidang dalam seni rupa merupakan salah satu unsur seni rupa yang terbentuk dari hubungan beberapa garis. Bidang memiliki dimensi panjang dan lebar, sedangkan bentuk memiliki dimensi panjang, lebar, dan tinggi. Atau dengan kata lain bidang bersifat pipih, sedangkan bentuk memiliki isi atau volume. Dari bentuknya bidang maupun bentuk terdiri dari beberapa macam, yakni; bidang geometris, bidang biomorfis (organis), bidang bersudut, dan bidang tak beraturan. Bidang dapat terbentuk karena kedua ujung garis yang bertemu, atau dapat pula terjadi karena sapuan warna. Bidang dibatasi kontur dan merupakan 2 dimensi, menyatakan permukaan, dan memiliki ukuran Bidang dasar dalam seni rupa antara lain, bidang segitiga, segiempat, trapesium, lingkaran, oval, dan segi banyak lainnya.
  • d)       Bentuk

Bentuk bisa berarti bentuk plastis (form) atau bangun (shape). 
Ø Bentuk plastis merupakan bentuk benda yang dapat terlihat dan terasa karena adanya unsur nilai (value) dari benda tersebut, misal bufet.
Ø Bangun (shape) yaitu bentuk benda yang hanya polos, sama seperti yang terlihat mata, sekedar untuk menunjukkan sifatnya yang persegi, bulat, ornamental, tak teratur dan sebagainya.
Bentuk dalam pengertian bahasa, dapat berarti bangun (shape) atau bentuk plastis (form). Bangun (shape) ialah bentuk benda yang polos, seperti yang terlihat oleh mata, sekedar untuk menyebut sifatnya yang bulat, persegi, ornamental, tak teratur dan sebagainya. Sedang bentuk plastis ialah bentuk benda yang terlihat dan terasa karena adanya unsur nilai (value) dari benda tersebut, contohnya lemari. Lemari hadir di dalam suatu ruangan bukan hanya sekedar kotak persegi empat, akan tetapi mempunyai nilai dan peran yang lainnya.
  • e)       Tekstur

Tekstur merupakan sifat permukaan sebuah benda. Sifat permukaan dapat berkesan halus, kasar, kusam, mengkilap, licin, berpori dan sebagainya. Kesan-kesan tersebut dapat dirasakan melalui penglihatan dan rabaan. Oleh karena itu terdapat dua jenis tekstur, yaitu tekstur nyata,yaitu sifat permukaan yang menunjukkan kesan sebenarnya antara penglihatan mata dan rabaan, dan tekstur semu (maya), yaitu kesan permukaan benda yang antara penglihatan dan rabaan dapat berbeda kesannya.
  • f)        Warna

Teori warna berdasarkan cahaya dapat dilihat melalui tujuh spectrum warna dalam ilmu Fisika seperti halnya warna pelangi. Secara teori warna dapat dipelajari melalui dua pendekatan salah satunya adalah teori warna berdasarkan pigmen warna (Goethe) yakni butiran halus pada warna. Beberapa istilah yang perlu diketahui dalam teori warna pigmen diantaranya;

  • Ø  Warna Primer, yakni warna dasar atau warna pokok yang tidak dapat diperoleh dari campuran warna lain. Warna primer terdiri dari merah, kuning, dan biru, 
  • Ø  Warna Sekunder, yaitu warna yang diperoleh dari campuran kedua warna primer, misalnya warna ungu, oranye (jingga) , dan hijau, 
  • Ø  Warna Tersier, yakni warna yang merupakan hasil percampuran kedua warna sekunder, 
  • Ø  Warna analogus, yaitu deretan warna yang letaknya berdampingan dalam lingkaran warna, misalnya deretan dari warna ungu menuju warna merah, deretan warna hijau menuju warna kuning, dan lain-lain, 
  • Ø  Warna komplementer, yakni warna kontras yang letaknya berseberangan dalam lingkaran warna, misalnya, kuning dengan ungu, merah dengan hijau, dan lain-lain. 
  • g)       Gelap Terang

Dalam karya seni rupa dua dimensi gelap terang dapat berfungsi untuk beberapa hal, antara lain: menggambarkan benda menjadi berkesan tiga dimensi, menyatakan kesan ruang atau kedalaman, dan memberi perbedaan (kontras). Gelap terang dalam karya seni rupa dapat terjadi karena intensitas (daya pancar) warna, dapat pula terjadi karena percampuran warna hitam dan putih.
  • h)       Ruang (kedalaman)

Ruang dalam karya tiga dimensi dapat dirasakan langsung oleh pengamat seperti halnya ruangan dalam rumah, ruang kelas, dan sebaginya. Dalam karya dua dimensi ruang dapat mengacu pada luas bidang gambar. Unsur ruang atau kedalaman pada karya dua dimensi bersifat semu (maya) karena diperoleh melalui kesan penggambaran yang pipih, datar, menjorok, cembung, jauh dekat dan sebagainya.
  • F.       Medium, Bahan, Dan Teknik 

Bahan utama (Medium) dan bahan penunjang dalam pembuatan seni rupa, contohnya pada umumnya perupa membuat karya lukisan menggunakan kanvas dan cat sebagai bahan utamanya serta kayu dan paku sebagai bahan penunjang.
Bahan untuk membuat karya seni di kategorikaan menjadi 2 yaitu bahan alami dan bahan sintesis berdasarkaan sumber bahan dan proses pembuataanya Karya seni rupa ada juga yang dinamai berdasarkaan teknik utama yang digunakaan dalam pembuataanya. Seni kriya batik misalnya, menunjukaan jenis karya seni rupa yang dibuat dengan teknik membatik, begitu pula kriya seni rupa anyam yang menggunakan teknik menganyam.
  • G.      Contoh Karya Seni Rupa 2 Dimensi
- Lukisan
- Seni Grafis
- Seni Mozaik
- Kaligrafi
- Seni Fotografi
- Batik



  • 1.       Raden Saleh Sjarif Boestaman

Raden Saleh lahir di Semarang tahun 1807 – meninggal di Bogor pada tahun 1880. Raden Saleh dilahirkan dalam sebuah keluarga Jawa ningrat. Dia adalah cucu dari Sayyid Abdoellah Boestaman dari sisi ibunya. Ayahnya adalah Sayyid Hoesen bin Alwi bin Awal bin Jahja, seorang keturunan Arab.Ibunya bernama Mas Adjeng Zarip Hoesen, tinggal di daerah Terboyo, dekat Semarang. Sejak usia 10 tahun, ia diserahkan pamannya, Bupati Semarang, kepada orang-orang Belanda atasannya di Batavia. Kegemaran menggambar mulai menonjol sewaktu bersekolah di sekolah rakyat (Volks-School).
Keramahannya bergaul memudahkannya masuk ke lingkungan orang Belanda dan lembaga-lembaga elite Hindia-Belanda. Seorang kenalannya, Prof. Caspar Reinwardt, pendiri Kebun Raya Bogor sekaligus Direktur Pertanian, Kesenian, dan Ilmu Pengetahuan untuk Jawa dan pulau sekitarnya, menilainya pantas mendapat ikatan dinas di departemennya. Kebetulan di instansi itu ada pelukis keturunan Belgia, A.A.J. Payen yang didatangkan dari Belanda untuk membuat lukisan pemandangan di Pulau Jawa untuk hiasan kantor Departemen van Kolonieen di Belanda. Payen tertarik pada bakat Raden Saleh dan berinisiatif memberikan bimbingan.
Payen memang tidak menonjol di kalangan ahli seni lukis di Belanda, namun mantan mahaguru Akademi Senirupa di Doornik, Belanda, ini cukup membantu Raden Saleh mendalami seni lukis Barat dan belajar teknik pembuatannya, misalnya melukis dengan cat minyak. Payen juga mengajak pemuda Saleh dalam perjalanan dinas keliling Jawa mencari model pemandangan untuk lukisan. Ia pun menugaskan Raden Saleh menggambar tipe-tipe orang Indonesia di daerah yang disinggahi.


Contoh lukisan Raden Saleh :



  • 2.       Vincent van Gogh

Vincent Willem van Gogh (30 Maret 1853 – 29 Juli 1890) adalah pelukis pasca-impresionis Belanda. Lukisan-lukisan dan gambar-gambarnya termasuk karya seni yang terbaik, paling terkenal, dan paling mahal di dunia. Van Gogh dianggap sebagai salah satu pelukis terbesar dalam sejarah seni Eropa. Ia merupakan sulung dari 6 bersaudara, putra pendeta protestan di Groot Zundert, lukisannya beraliran posimpressionisme yang mewakili era spontanitas emosional dalam seni lukis. Vincent adalah orang yang muram, gelisah, dan temperamental, namun pengetahuannya sangat luas. Hal ini dapat dilihat di 700 surat yang dikirimkannya pada saudara yang paling dikasihinya, Theo, yang juga bertugas sebagai manajernya. Surat-surat ini kemudian diterbitkan sebagai catatan kehidupan Van Gogh pada 1911.

Contoh Lukisan Van Gogh



SENI RUPA 3 DIMENSI
  • A.      Karya Seni Rupa 3 Dimensi

Karya seni rupa yang memiliki dimensi panjang, lebar dan tinggi, atau karya yang memiliki volume dan menempati ruang.
Contoh : seni patung, seni kriya, seni keramik, seni arsitektur dan berbagai desain produk.

  • B.      Teknik – teknik Seni Rupa 3 Dimensi
  • a)       Teknik Aplikasi yaitu karya hias dalam seni jahit-menjahit dengan menempelkan (menjahitkan) guntingan-guntingan kain yang dibentuk seperti bunga, buah, binatang, dsb pada kain lain sebagai hiasan.
  • b)       Teknik Mozaik yaitu dengan menempel benda-benda tiga demensi yang ditata sedemikian rupa sehingga menghasilkan lukisan.
  • c)       Teknik Menganyam adalah seni kerajinan yang dikerjakan dengan cara mengangkat dan menumpangtindihkan atau menyilang-nyilangkan bahan sehingga menjadi suatu karya anyaman.
  • d)       Teknik Merakit adalah membuat karya dengan cara menyambung-nyambung beberapa bagian atau potongan bahan. Caranya disebut merakit, hasilnya disebut rakitan. Potongan bahan disambungkan dengan cara dilas, dipatri, disekrup atau dengan cara yang lain.
  • e)       Teknik Makrame adalah sebuah bentuk seni kerajinan simpul-menyimpul dengan menggarap rantaian benang awal dan akhir suatu hasil tenunan, dengan membuat berbagai simpul pada rantai benang tersebut sehingga terbentuk aneka rumbai dan jumbai.
  • f)        Teknik Menuang (cor) yaitu proses menuang menggunakan bahan cair yang dituangkan pada alat acuan yang berbentuk cetakan.Setelah menjadi keras dikeluarkan dari acuan/cetakan.Bahan cair ini dibuat dari semen, plastic, karet, gips, dan logam (tembaga, besi).
  • g)       Teknik Butsir adalah teknik yang hanya menggunakan alat telapak tangan dan alat lain (kayu, kawat) sederhana. Bahan yang digunakan lunak, elastis, lentur antara lain tanah liat, plastisi.
  • h)       Teknik Pahat yaitu membentuk dengan jalan membuang bahan yang tidak dipergunakan dengan cara memahat. Cara pembuatannya dengan menggunakan alat pahat (tatah) atau ukir dan martil. Bahan (media) yang digunakan adalah bahan keras seperti batu, cadas, kayu, gips, tanah liat kering.
  • i)         Teknik Menjahit adalah cara melekatkan (menyambung, mengelem, dsb) dengan jarum dan benang.
  • j)        Teknik Membangun yaitu kegiatan yang mencakup aktivitas menyusun berbagai komponen untuk dijadikan benda trimatra (tiga dimensi).

    Contoh Tokoh Seni Rupa 3 dimensi

    1. Edhi Sunarso




1. Edhi Sunarso
dilahirkan di Salatiga, pada tanggal 2 Juli 1932. Pematung yang satu ini terkenal dengan karya-karyanya yang dapat dijumpai di berbagai kota di Indonesia.Edhi Sunarso adalah pematung beberapa monumen dan diorama sejarah. Diantaranya adalah patung Monumen selamat datang di Bundaran Hotel Indonesia dan Diorama Sejarah Monumen Nasional di Jakarta. Edhi Sunarso mendapat penghargaan dari pemerintah dengan dianugerahi Tanda Kehormatan Bintang Budaya Parama Dharma atas karya-karyanya.Selain itu, Edhi Sunarso juga berkiprah di dunia Pendidikan. Sejak 1958 - 1959 ia sudah aktif sebagai staf pengajar pada Akademi Kesenian Surakarta. Ia mengajar pada (STSRI) Sekolah Tinggi Seni Rupa Indonesia ASRI Yogyakarta sebagai ketua jurusan Seni Patung. Pada 1967-1981 sebagai tenaga pengajar di (IKIP) Institut Kejuruan Ilmu Pendidikan Negeri Yogyakarta, pada tahun 1968-1984 sebagai pengajar merangkap asisten Ketua Bidang Akademik STSRI/ ISI Yogyakarta, dan sebagai pengajar pada (ISI) Institut Seni Indonesia dan sebagai Sekretaris Senat.



  • C.      Pembagian Karya Seni Rupa 3 Dimensi

  Pembuatan karya seni rupa 3 Dimensi terbagi menjadi dua bagian, berdasarkan fungsi dan tujuan seni rupa tersebut yaitu seni rupa murni dan seni rupa terapan. Lalu apa pengertiannya ?
a.       Seni Rupa Murni
merupakan karya seni yang tercipta bebas dengan fungsi yang lebih mengutamakan keindahan dari pada fungsi, sebagai kepuasan pandangan mata saja dan biasanya sering digunakan hanya sebagai pajangan.
b.       Seni Rupa Terapan




merupakan karya seni yang tidak hanya sebagai pajangan rumah saja, tapi juga berfungsi untuk membantu kehidupan manusia. Seni rupa terapan lebih mengutamakan kegunaan dibandingkan keindahannya.

  • D.      Unsur-Unsur Seni Rupa 3 Dimensi

Karya seni rupa 3 dimensi memiliki unsur-unsur khusus seperti titik, garis, bidang, warna dan juga bentuk. Unsur-unsur seni rupa 3 dimensi ini dipakai untuk memperindah bentuk pada karya seni rupa 3 dimensi. Berikut ini unsur unsurnya :
a)         Titik
Titik merupakan unsur karya seni rupa yang paling dasar dan paling kecil.
b)         Garis
Garis merupakan goresan atau batas suatu benda, ruang, bidang, warna, tekstur dan sebagainya. Garis mempunyai dimensi yang cenderung memanjang dan mempunyai arah tertentu. Gari juga memiliki beberapa sifat seperti panjang, pendek, horizontal, vertikal, tipis, lurus, berombak, melengkung, tebal, patah-patah, miring, halus dan lain-lain.
c)         Bidang
Salah satu karya seni rupa yang dibentuk atau terbentuk dari hubungan beberapa garis disebut bidang. Bidang memiliki dimensi panjang, lebar atau bisa disebut juga pipih.
d)         Bentuk
Bentuk bisa diartikan sebagai bangun atau plastis. Bentuk memiliki dimensi panjang, lebar dan tinggi, oleh sebab itu bentuk mempunyai isi atau volume.
e)         Tekstur
Tekstru adalah sifat permukaan sebuah benda. Berdasarkan jenisnya tekstur terbagi menjadi dua macam yaitu tekstur nyata dan tekstur semu. Tekstur nyata mempunyai nilai dan kandungan yang sama dengan pengelihatan dan perabaan, sedangkan tekstru semua tidak mempunyai nilai dan kandungan yang sama dengan pengelihatan dan perabaan.


  • E.      Teknik Teknik Karya Seni Rupa 3 Dimensi

Dalam pembuatan sebuah karya seni masing-masing daerah di Indonesia memiliki bahan dan media yang berbeda-beda, tergantung dengan lingkungan daerahnya. Hal tersebut juga berlaku pada seni rupa 3 dimensi, berikut ini adalah teknik-teknik yang biasa dipakai dalam proses pembuatan karya seni rupa 3 dimensi:
a)    Teknik Mozaik
Teknik membuat karya seni dengan cara menempel benda 3 dimensi yang diatur dan ditata dengan sedemikian rupa sehingga menghasilkan lukisan.
b)    Teknik Aplikasi
Sebuah karya hias dalam seni menjahit dengan cara menempelkan bermacam-macam guntingan-guntingan kain yang berbentuk hiasan seperti binatang, bunga maupun bentuk lainnya pada sebuah kain lain sebagai hiasan.
c)     Teknik Pahat
Teknik membentuk suatu karya seni dengan membuang bahan yang tidak dibutuhkan. Cara membuatnya dapat memakai alat pahat, kikir dan martil. Biasanya bahan atau media yang dipakai adalah bahan keras seperti batu, gips, kayu dan bahan lainnya.
d)    Teknik Merakit
Teknik membuat sebuah karya seni dengan cara menyambung beberapa potongan bahan. Cara ini disebut dengan merakit dan hasil karyanya disebut rakitan. Cara menggabungkan bahan tersebut dapat dengan cara dipatri, disekrup, mengelas atau dengan cara lainnya.
e)     Teknik Menuang atau Cor
Karya seni yang dihasilkan dengan cara menuang bahan cair yang dituang pada sebuah alat cetakan. Setelah bahan cair tersebut mengeras, kemudian dikeluarkan dari cetakan. Bahan cair yang dipakai biasanya seperti semen, logam, gips atau karet.
  • F.        Contoh Contoh Karya Seni Rupa 3 Dimensi

Karya seni rupa 3 dimensi dengan mudah kita temukan dalam kehidupan sehari-hari. Berikut ini contoh karya seni rupa 3 dimensi yang biasa kita temukan:
a)    Kriya

Kriya merupakan karya seni yang menggunakan hand skill atau keterampilan tangan dan memperhatikan segi kebutuhan fisik dan segi keindahan. Karya seni kriya termasuk sebagai karya seni rupa terapan nusantara.
b)    Patung
Salah satu seni rupa 3 dimensi yang paling terkenal adalah patung. Patung biasa dibuat dengan media batu, kayu, logam dan dapat dilihat dari segala arah mata memandang. Patung mempunyai panjang, lebar dan tinggi dan terbuat dari benda padat dan lunak.
c)     Keramik
Karya seni rupa keramik merupakan cabang seni yang bersifat tradisional sampai kontemporer atau perkembangan seni yang terkena dampak modernisasi. Seni keramik mempunyai fungsi antara lain sebagai kerajinan dengan menggunakan bahan utama dari tanah liat yang harus melalai proses dipijir, butsir, pilin sampai pembakaran dan glasir.
d)    Arsitektur
Arsitektur merupakan seni rupa 3 dimensi dan ilmu merancang bangunan, mencakup membangun keseluruhan mulai dari level makro seperti perencanaan kota, perancangan kota, arsitektur lansekap sampai ke level mikro seperti desain bangunan, desain perabot dan desain produk.
e)     Anyaman
Anyaman dalam bentuk 3 dimensi yang ketahanannya baik, yang umum dipakai adalah bambu, rotan, dan bahan sintetis. Hasil anyaman 3 dimensi dari bambu pada umumnya berupa perabotan rumah tangga, tetapi seiring perkembangan zaman, kreativitas anyaman bambu kini merambah ke dunia fashion.

    Demikianlah pembahasan dari saya mengenai Pengertian dan Penjelasan Karya Seni Rupa 2 Dimensi dengan 3 Dimensi. Apabila ada yang ingin ditanyakan ataupun ada kesalahan dalam artikel saya, mohon bantuannya untuk memberikan saran di kolom komentar di bawah. Semoga artikel ini menjadi bermanfaat bagi kita semua. Dan jika kalian ingin mempelajari lebih dalam seputar Seni, kalian bisa membaca-baca artikel lain di blog ini

Sumber :