Minggu, 13 Januari 2019

JENIS-JENIS DAN HITUNGAN DALAM TARI TRADISIONAL


SENI BUDAYA
HITUNGAN DALAM TARI DAN JENIS-JENIS TARI TRADISIONAL
(MATERI 2)
1.    Menari tidak hanya dituntut kemampuan pribadi yang baik tetapi juga kemampuan melakukan kerjasama dengan teman. Menari juga dituntut untuk saling menghormati, menghargai, santun serta peduli dengan lingkungan. Saling berbagi pengalaman dan kemampuan dengan teman merupakan salah satu kunci keberhasilan meragakan tari. Penghayatan makna tari juga mengajarkan kita untuk rendah hati, tidak sombong, serta mensyukuri atas segala pemberian Tuhan.
Bentuk penyajian tari dapat berupa tari tunggal, tari berpasangan, dan tari berkelompok.
·         Tari tunggal adalah tarian yang dibawakan hanya oleh satu orang saja. Contoh tari tunggal misalnya tari Pendet dari Bali, tari Gambyong dan tari Golek Manis  dari Jawa Tengah, dan masih banyak yang lainnya
·         Tari berpasangan adalah tarian yang dilakukan oleh dua orang baik laki-laki dengan laki-laki, perempuan dengan perempuan, atau laki-laki dengan perempuan. Prinsip pada tari berpasangan antara lain; 1) adanya gerakan saling mengisi; 2) adanya gerakan saling interaksi; dan 3) merupakan kesatuan utuh yang tidak dapat dipisahkan dalam penyajian. Contoh tari berpasangan yang dilakukan antara dua orang seperti tari Serampang Duabelas dari Sumatera Barat, Tari Zapin, dan Tari Golek Menak, dan masih banyak yang lainnya.
·         Tarian berkelompok adalah tarian yang dilakukan secara berkelompok baik dilakukan oleh laki-laki, perempuan atau campuran antara laki-laki dengan perempuan. Tarian berkelompok ini sering dijumpai pada panggung-panggung pertunjukan. Contoh tari berkelompok misalnya tari Wor dari Papua, Tari Saman dari Aceh, Tari Kecak dari Bali, dan masih banyak yang lainnya.
Pengolahan pola lantai pada setiap bentuk penyajian tari tentu akan berbeda. Pola lantai adalah pola denah yang dilakukan oleh seoarang penari dengan perpindahan, pergerakan, dan pergeseran posisi dalam sebuah ruang untuk menari. Jika tari tunggal pengolahan pola lantai dilakukan secara individu. Pada tari berpasangan pengolahan lantai dilakukan berdua dan pada tari kelompok dilakukan memerlukan kerjasama. Beberapa cara meragakan tari antara lain sebagai berikut.
A.    Meragakan Gerak Tari dengan Hitungan
Meragakan gerak tari dapat dilakukan secara individu, berpasangan, maupun kelompok. Ada juga gerak tari individu dan berpasangan dilakukan secara berkelompok. Meragakan tari secara berberpasangan atau berkelompok memerlukan kerjasama dan tanggung jawab sehingga gerak dapat dilakukan sesuai dengan hitungan atau iringan.
Gerak tari dengan hitungan adalah berbagai gerak tari yang disesuaikan dengan irama berupa hitungan. Hitungan ini biasanya menggunakan bilangan yaitu satu, dua tiga, empat dan seterusnya. Pada masing-masing bilangan tersebut gerakaannya berbeda-beda. Hitungan juga dapat berupa petunjuk arah seperti kanan, kiri, depan, belakang, atau maju mundur. Pada saat melakukan gerak dapat menggunakan properti disesuaikan dengan kebutuhan dalam melakukan gerak.
sumber: http://www.mikirbae.com/2015/05/meragakan-tari-berdasarkan-iringan-dan.html

Setiap ragam gerak dapat dikembangkan menjadi suatu tarian, seperti pada gambar di atas.

http://www.mikirbae.com/2015/05/meragakan-tari-berdasarkan-iringan-dan.html

·         Pada gerakan nomor 1 dapat dikembangkan dikemungkinan berbagai macam gerak menjadi gerak tari Saman atau Indang.
·         Pada ragam gerak nomor 2 dapat dikembangkan menjadi gerak tari kipas, burung, kupu-kupu, pakarena dan semua jenis tari yang menggunakan properti kipas.
·         Pada ragam gerak nomor 3 dengan menggunakan properti rebana dapat dikembangkan menjadi tari rebana.
·         Ragam gerak tari nomor 4 menggunakan selendang dapat dikembangkan menjadi tari kupu-kupu, atau semua jenis gerak tari yang menggunakan selendang.
·         Ragam gerak tari nomor 5 dikembangkan dari ragam gerak Joged. Joged merupakan ragam gerak yang berkembang pada tari Melayu. Berdasarkan latihan gerak tari dengan menggunakan hitungan ini dapat dikembangkan menjadi tarian Melayu seperti tari Payung.
B.     Meragakan Gerak Tari dengan Iringan
Musik iringan tari dibedakan menjadi musik iringan tari internal dan musik iringan tari eksternal. Musik internal adalah musik atau bunyi-bunyian yang berasal dari anggota tubuh, yaitu tepukan tangan atau tepukan ke anggota tubuh, jentikan jari, hentakan kaki ke tanah, dan sebagainya. Musik eksternal adalah bunyi-bunyian atau suara yang berasal dari alat musik atau instrumen, yaitu gamelan. 
Iringan pada tari dapat berupa lagu daerah. Iringan tari berfungsi untuk menciptakan harmoni antara gerak dengan musik sehingga tercipta tarian yang indah. Untuk dapat melakukan gerakan tari berdasarkan iringan harus, perhatikan irama dan tempo lagu serta lirik lagu untuk menentukan gerakan tarian. Setelah mengetahui irama dan tempo iringan, buat gerakan sesuaikan dengan iringan.
C.      Meragakan Gerak Tari dengan Tata Pentas
Tata pentas bisa disebut juga latar belakang tempat memainkan tarian. Tata pentas adalah semua latar belakang dan benda-benda yang ada dipanggung guna menunjang pertunjukan tari. 

1.     Bentuk Pentas
Suatu pertunjukan apapun bentuknya selalu memerlukan tempat atau ruangan guna menyelenggarakan pertunjukan itu sendiri. Pemangungan dipergunakan untuk menyebutkan suatu pertujukan yang dipagelarkan dan diangkat ke atas pentas guna dipertontonkan.Bentuk pemanggungan atau bentuk pentas, ada bermacam-macam: proscenium, tapal kuda, pendapa, bentuk pentas terbuka, dan arena. Meragakan tari di panggung tertutup atau sering disebut dengan panggung procenium. Pertunjukan tari pada panggung jenis ini biasa terdapat di gedung-gedung pertunjukan yang representatif. Taman Budaya di setiap provinsi biasanya memiliki jenis panggung ini. 
Tari yang diragakan di panggung terbuka seperti di candi Prambanan dan Borobudur, biasanya dilakukan dengan kolosal. Artinya melibatkan hampir ratusan penari. Hal ini dilakukan karena panggung yang digunakan berukuran besar. 
2.         Tata Rias dan Busana
Tata Rias dan Tata Busana dua serangkai yang tidak dapat dipisahkan untuk penyajian suatu garapan tari. Tata rias dan busana pada pertunjukan tari berfungsi sebagai unsur pendukung. Setiap jenis tari memiliki karakteritik tata rias dan busana sebagai visualisasi makna dan simbol tari yang dibawakan.
Tata rias merupakan aspek dekorasi, mempunyai berbagai macam kekhususan yang masing-masing memiliki keistimewaan dan ciri tersendiri. Rias tokoh, diperlukan untuk memberikan penjelasan pada tokoh yang diperankan. Misalnya memerankan tokoh Rama, Rahwana, Shinta, Trijata, Srikandi, Sembadra, tokoh seorang anak sholeh, tokoh anak nakal. Rias watak, merupakan rias yang difungsikan sebagai penjelas watak yang diperankan pemain. Misalnya memerankan watak putri luruh (lembut), putri branyak (lincah), putra alus, putra gagah. Busana (pakaian) tari merupakan segala sandang dan perlengkapan yang dikenakan penari di atas panggung. Umumnya busana digunakan untuk menunjang agar penari lebih menjiwai peran yang dibawakan dalam tarian tersebut, Busana memiliki arti baik dari segi warna misalnya warna merah melambangkan tokoh pemberani dan sebagainya. Selain itu busana juga memiliki nilai keindahan sehingga menunjang penampilan penari.


JENIS-JENIS TARI TRADISIONAL
SENI TARI selalu mengalami perkembangan dari zaman ke zaman. Oleh karena itu, ada beragam jenis karya tari yang dimiliki bangsa Indonesia. Jenis karya tari tersebut dapat dibedakan berdasarkan pola garapannya, yaitu tari tradisional dan tari kreasi baru. Tari tradisional adalah semua jenis tarian yang telah mengalami perjalanan sejarah cukup lama. Tari tradisional bertumpu pada pola tradisi yang ada. Adapun tari kreasi baru merupakan karya tari garapan baru. Tari kreasi baru sering disebut tari modern. Tari kreasi baru tidak berpijak pada aturan yang telah ada namun selalu memunculkan kreativitas para penciptanya.

            Berdasarkan nilai artistiknya, tari tradisional dibagi menjadi tiga, yaitu tari primitif, tari rakyat, dan tari klasik.


1. Tari Primitif  

sumber: http://walpaperhd99.blogspot.com/2015/11/jenis-jenis-tari-tradisional-tari.html

 Tari primitif adalah tarian yang mengungkapkan kehendak atau keyakinan melalui gerak atau unsur karya tari yang lain dengan sangat sederhana.

 Gerak tari tersebut, antara lain, berupa hentakan kaki, langkah kaki, ayunan tubuh, dan gerakan kepala dengan tekanan-tekanan tertentu. Semua gerak mempunyai tujuan tertentu, misalnya, untuk mendatangkan hujan
Iringan tari primitif berupa pukulan ritmis gendang, tong, atau genta kecil dari kulit buah-buahan atau
kerang. Namun, kadang tari primitif hanya diiringi tepuk tangan, teriakan, dan nyanyian.

2. Tari Rakyat












 Tari rakyat adalah tarian yang hidup dan berkembang di kalangan rakyat jelata. Tari rakyat sangat sederhana. 

Gerak tarinya tidak mempunyai aturan yang standar. Namun, jika dibandingkan dengan gerak pada tari primitif, gerak tari rakyat lebih variatif. Iringan tari rakyat banyak menggunakan alat-alat musik tradisional yang terbuat dari kulit, kayu, bambu, dan besi. Alat-alat musik tersebut, misalnya, gamelan jawa, angklung, dan gambang kromong. Saat ini, tari rakyat sudah semakin membaik dari segi penyajiannya. Gerak tari semakin digarap, pola lantai sudah diperhatikan, bahkan untuk iringannya ada yang dipadukan dengan alat musik modern. (seni tari Ari Subekti)


 3. Tari Klasik




mber: http://walpaperhd99.blogspot.com/2015/11/jenis-jenis-tari-tradisional-tari.html

       Tari klasik adalah tarian yang telah mencapai keindahan yang tinggi. Tari klasik merupakan tarian yang dipelihara dengan baik di kalangan istana dan bangsawan.
Gerak-geraknya memiliki aturan tertentu, yaitu diatur secara teliti, mengikat, dan tidak boleh dilanggar. Sebagai contoh, pada tari klasik gaya Yogyakarta ada ragam gerak yang dinamakan gordho. Untuk memperagakan gerak gordho, pandangan, sikap badan dalam melakukan gerak,
dan hitungan sudah ada patokan atau aturannya. Jika dalam melakukan gerak tersebut tidak sesuai dengan aturan maka gerakan dianggap salah.

 Dalam tari klasik, tidak hanya gerak tarinya yang diatur. Unsur pendukung karya tari yang berupa iringan, busana, tata rias, dan pola lantai juga diatur. Pada zaman dahulu, tari klasik hanya diperagakan, dipelajari, dan ditampilkan di dalam istana. Namun, sesuai dengan perkembangan zaman, saat ini tari klasik banyak dipelajari di luar istana, misalnya, di sanggar tari dan tempat pendidikan formal.



SUMBER:


2 komentar:

  1. Wah artikelnya keren, lengkap sekali dan sangat berguna. Terimakasih banyak!

    BalasHapus
    Balasan
    1. sama-sama, semoga selalu bermanfaat dan terimakasih untuk apresiasinya.

      Hapus