KEHIDUPAN MANUSIA DAN HASIL-HASIL BUDAYA MASYARAKAT PRAAKSARA INDONESIA
- Sebelum Mengenal Tulisan
Praaksara adalah istilah baru untuk menggantikan istilah prasejarah . penggunaan kata pasejarah untuk menggambarkan kehidupan dan budaya manusia sebelum mengenal tulisan dianggap kurang tepat. Kata prasejarah terdiri dari dua kata pra dan sejarah.kenyataannya manusia pada masa itu sudah memiliki sejarah dan kebudayaan meskipun belum mengenal tulisan.
Praaksara dapat didefinisikan sebagai masa kehidupan manusia sebelum mengenal tulisan, ada istilah lain juga yang mirip dengan istilah praaksara yakni nirleka,kata “nir” artinya tanpa dan “leka” artinya tulisan.
Kehidupan manusia pada masa praaksara dapat diketahui dari peninggalan-peninggalan berupa artefak dan fosil. Artefak wujudnya seperti benda-benda purbakala,sedangkan fosil berupa sisa-sisa tulang benulang manusia,hewan dan tumbuhan yang sudah membatu.
Untuk menentukan usia peninggalan kebudayaanmanusiadapat diketahui dengan cara :
- Tipologi
merupakan cara penentuan usia peninggalan budaya berdasarkan bentuk tipe dari peninggalan itu. Semakin sederhana bentuk suatu peninggalan, maka dapat disimpulkan makin tua usia benda.
Namun, dengan cara ini seringkali timbul masalah sebab benda yang sederhana belum tentu dibuat lebih dahulu dari benda yang lebih halus dan sempurna buatannya. Contohnya, benda dari tanah liat pada saat ini dipakai bersama-sama dengan benda dari logam dan plastik.
- Stratigrafi
adalah cara penentuan umur suatu benda peninggalan berdasarkan lapisan tanah di mana benda itu berasal atau ditemukan. Semakin ke bawah lapisan tanah tempat penemuan benda peninggalan budaya tersebut, arrinya semakin tua usianya sehingga dapat disimpulkan bahwa lapisan paling atas adalah paling muda.
- Kimiawi
adalah suatu cara penentuan umur benda peninggalan berdasarkan unsur kimia yang terkandung oleh benda tersebut. Hal ini biasanya menggunakan penentuan melalui unsur C-14 (Carbon 14) atau unsur Argon.
- Radasi
Adalah cara menentukan usia sebuah bendaberdasarkan banyaknya sinar tertentu yang masuk ke benda tersebut. Makin banyak sinar yang masuk berarti makin tua usia benda tersebut.
Sebelu mempelajari kehidupan lebih lanjut , perlu kita ketahui pembagian zaman dari keadaan dan perkembangan kehidupan bumi. Perkembangan bumi dapat diketahui lewat penelitian geologi yaitu melihat umur relatif batuan dengan metode karbon.
Sebelum kita membahas tenrang zaman di bumi, mari kita pelajari dulu awal terbentuknya bumi
Teori Big Bang, Sejarah dan Kekurangannya
- Sejarah Teori Big Bang
Dikonfirmasi bahwa Teori Big Bang pertama kali dijelaskan oleh Abbe Georges Lemaitre, asal Belgia pada tahun 1920. Berdasar teori yang ia temukan, alam semesta terbentuk akibat dari kondisi yang super padat. Kondisi ini menyebabkan panas yang luar biasa, kemudian meledak dan mengembang sekitar 13.700 juta tahun yang lalu. Diantara banyaknya teori yang bermunculan tentang terbentuknya alam semesta, Teori Big Bangmerupakan teori yang dianggap paling masuk akal dan dipercaya oleh sederetan ilmuwan.
- Proses
Menurut Abbe, alam semesta berasal dari gumpalan super atom dengan bentuk bola api dengan ukuran yang sangat kecil. Gumpalan super atom tersebut semakin lama semakin padat dan panas. Selanjutnya gumpalan yang panas tersebut meledak dan menumpahkan seluruh isi alam semesta.Ledakan tersebut mengeluarkan sejumlah besar energi yang tersimpan di dalam alam semesta. Selanjutnya berkembang dan membentuk kembali ke bentuk sekarang dan terus berkembang.Atom hydrogen yang terbentuk saat ledakan terjadi, semakin lama semakin banyak dan berkumpul membentuk awan debu dan awan hydrogen atau yang disebut nebula.Awan hydrogen yang bertambah padat dan memanas inilah yang menjadi pembentuk bintang-bintang yang bertaburan di alam semesta.Bintang-bintang tersebut kemudian berkumpul dan membentuk kelompok, sehingga tercipta galaksi. Dari situlah terciptanya tata surya, termasuk bumi.
- Proses yang Berulang
Teori Big Bang mengatakan bahwa alam semesta mempunyai proses siklus yang terus berulang. Dari teori itulah muncul kelanjutan dari Teori Big Bang, yaitu teori big crunch Teori ini menjelaskan bahwa pada suatu titik alam semesta akan berhenti berkembang dan justru menyusut. Kemudian muncul lubang hitam besar yang akan menghisap habis seluruh alam semesta. Menurut Teori Big Crunch, alam semesta tidak akan pernah berakhir, karena prosesnya terus berputar.Alam semesta akan meledak, mengembang, menyusut, lalu menghilang seperti itu dan seterusnya. Siklus yang sama akan terjadi berulang-ulang. Itulah sebabnya alam semesta akan selalu melakukan reinkarnasi.
- Kekurangan Teori Big Bang
Teori ini lebih dikenal dengan teori ledakan besar yang menyebabkan terbentuknya alam semesta. Meskipun Teori ini dianggap paling masuk akal daripada teori lain yang sudah diteliti, ternyata teori ini masih memiliki banyak kekurangan. Buat Anda yang masih penasaran, berikut ini ulasan mengenai kekurangan pada teori Big Bang.
- Hidrogen Matahari Bisa Habis dan Meledak
Teori Big Bang menjelaskan bahwa hydrogen akan habis dan menyebabkan alam semesta meledak dan membentuk lubang hitam. Padahal apabila melihat kembali tentang hukum kekekalan energi dimana hydrogen tidak akan benar-benar menghilang melainkan berubah bentuk sesuai dengan siklus perubahan.
- Alam Semesta Tetap Stabil
Menurut teori Big Bang atau ledakan besar, sebuah ledakan tidak akan menciptakan sesuatu yang baru dan bagus, tanpa adanya penata atau perancang? Kebanyakan sebuah ledakan akan menghasilkan kehancuran, kerusakan, dan kehilangan. Jadi, mungkinkah sebuah ledakan dahsyat menghasilkan sebuah keadaan yang lebih baik?
- Energi Mengalami Perubahan, Tidak Muncul dan Menghilang Begitu Saja
Sama seperti penjelasan tentang hukum kekekalan energi, sesungguhnya suatu energi mustahil untuk dihilangkan. Akan tetapi energi tersebut berubah bentuk atau menjadi materi lainnya. Misalnya, air akan menjadi es ketika dibekukan. Bukan berarti airnya menghilang, hanya berubah bentuk.
- Alam Semesta yang Rapi dan Tersistem
Seluruh isi alam semesta tertata dengan rapi dan tersistem. Sebagai contoh adanya bulan yang senantiasa berputar mengelilingi bumi dengan beberapa sistem yang telah tersusun.
Adanya perputaran bumi yang disebut rotasi. Adanya kumpulan bintang yang membentuk galaksi. Semua hal tersebut tidak terbentuk secara kebetulan, melainkan sudah tersedia aturan yang tersistem.
- Seluruh Isi Alam Semesta Seimbang dan Sempurna
Kekurangan teori Bing Bang yang selanjutnya terlihat pada isi alam semesta yang tersusun secara seimbang.
Dimana dalam alam semesta terdapat komponen yang saling terhubung dan berkaitan satu sama lain. Sebagai contoh, planet adalah sumber energi bagi keberlangsungan matahari, sedangkan energi matahari memancarkan kepada semua planet.
Jadi, setelah ledakan besar tersebut, manakah yang lebih dulu terbentuk antara planet atau matahari?
- Keraguan Tentang Meledaknya Alam Semesta
Teori Big Bang menyebutkan jika ledakan besar tersebut terbentuk karena adanya gumpalan super atom yang semakin padat dan panas. Kemudian meledak dan membentuk galaksi, planet dan seluruh isi alam semesta. Akan tetapi, dari ledakan alam semesta seharusnya terdapat banyak debu tersisa yang beterbangan memenuhi alam semesta. Namun, masih tetap bisa melihat bintang dengan jelas sampai saat ini. Lalu, benarkah jika alam semesta itu meledak?
Meledaknya Alam Semesta Berarti Kiamat
- Kekurangan Teori Big Bang selanjutnya mengenai kiamat. Meledaknya alam semesta beserta isinya menandakan bahwa kiamat telah terjadi.
Seperti diketahui, bahwa tidak ada satu orangpun yang mengetahui kepastian tentang kiamat dan seperti apa kiamat itu terjadi.
Itulah penjelasan terkait Teori Big Bang, sejarah dan kekurangannya. Menurut kalian, apakah teori ini benar? Tidak ada yang tahu secara pasti bagaimana alam semesta terbentuk.
Nah menurut data karbon tersebut ternyat bumi kita ini sudah melalui beberapa zaman yaitu Arkaekum, Paleozoikum, Mesozoikum dan Neozoikum
- Zaman Arkaekum adalah zaman tertua dan diperkirakan terjadi sekitar 2500 juta tahun. Di zaman ini keadaan bumi belum stabil, baru bola panas raksasa dengan kondisi udara yang panas dan kulit bumi masih dalam proses pembentukkan. Dengan keadaan seperti ini maka pada masa ini belum ditemukan adanya kehidupan.
- Zaman Paleozoikumadalah zaman kedua dengan rentang waktu 340 juta tahun. Pada zaman ini keadaan bumi masih belum stabil dan masih terus berubah-rubah. Akan tetapi tanda-tanda awal kehidupan mulai nampak dengan adanya mahluk bersel saru atau mikroorganisme. Selain itu pada masa ini sudah muncul mahluk hidup lain seperti ikan, amphibi, reptil dan lainnya. Zaman ini disebut juga dengan zaman primer atau pertama.
- Zaman Mesozoikum adalah zaman ketiga dan berusia 140 juta tahun. Di zaman ini kehidupan mengalami perkembangan pesat dan mahluk hidup muncul dengan ukuran besar seperti dinosaurus. Zaman mesozoikum disebut juga sebagai zaman reptil karena mahluk hidup yang muncul dan berkembang pada masa ini kebanyak reptil. Zaman mesozoikum disebut juga zaman sekunder.
- Zaman Neozoikumadalah zaman yang berusia 60 juta tahun lalu. Di zaman ini bumi semakin membaik, stabil dan perubahan cuaca tidak terlalu ekstrim. Neozoikum terbagi ke dalam dua masa yaitu Tersier dan Kuarter.
- Zaman Tersier berusia sekitar 1 juta tahun lalu dan di masa ini binatang besar mulai berkurang dan lahir binatang mamalia baru dengan ukuran lebih kecil sepert monyet dan kera.
- Zaman Kuarter berusia sekitar 600.000 tahun lalu. Di masa ini mulai muncul kehidupan manusia purba. Masa Kuarter dibagi kedalam dua era yaitu Plesitosen dan Holosen. Kala Pleistosen atau Dilluvium Era berlangsung sekitar 600.000 tahun lalu atua disebut juga zaman es (glasial). Pada zaman ini es kutub utara mencair hingga menutupi sebagian Eropa Utara, Asia Utara dan Amerika Utara. Kala Holosen atau Alluvium berkembang 20.000 tahun lalu. Pada masa ini mulai hidup jenis Homo Sapiens yaitu manusia modern.
Mengenal Manusia Purba di Indonesia
- Definisi manusia purba
Manusia purba atau manusia prasejarah adalah manusia yang hidup pada jutaan tahun yang lalu. Secara umum, manusia purba merupakan manusia yang hidup sebelum tulisan ditemukan. Jenis-jenis manusia purba yang ada di dunia juga memiliki banyak suku dan ras.
Beberapa peneliti mengatakan bahwa manusia purba adalah nenek moyang dari manusia modern saat ini. Karakteristik yang menonjol dari manusia purba adalah mereka hidup secara nomaden atau hidup berpindah tempat. Hal itu karena mereka masih hidup yang sangat bergantung dari sumber daya alam.
Saat sumber daya alam di kawasan sekitar mereka sudah habis atau sulit ditemukan, maka mereka akan berpindah ke wilayah lain. Mereka hidup secara berkelompok sehingga mereka akan mencari tempat yang baru secara bersama.
Dari banyaknya kelompok manusia purba di berbagai wilayah di dunia membuat banyak jenis-jenis manusia purba. Selain dari letak geografis yang membedakan jenis-jenis manusia purba, perubahan zaman juga memengaruhi.
- Jenis-jenis manusia purba indonesia
- Meganthropus paleojavanicus
Manusi purba Meganthropus Palaejavanicus adalah manusia purba yang paling besar dan tertua di Indonesia. Manusia purba ini ditemukan oleh seorang arkeolog dari Belanda yang bernama Van Koenigswald. Ia merupakan orang yang pertama kali menemukan fosil di daerah Sangiran pada tahun 1936.
Meganthropus Palaeojavani memiliki arti manusia besar tua yang berasal dari Jawa. Ini unsur-unsur namanya yang terdiri dari kata megan berarti besar, anthropus = manusia, paleo = tua, dan javanicus = berasal dari Jawa.
Diperkirakan Meganthropus Palaeojavanicus hidup sejak 1 juta sampai 2 juta tahun yang lalu. Hal tersebut dibuktikan dari fosil yang ditemukan tekniknya dengan peluruhan karbon. Maka dari itu, usia dari fosil tersebut dapat diketahui.
Berikut ini adalah ciri-ciri manusia purba jenis Meganthropus Palaeojavanicus :
- Memiliki tulang pipi yang sangat tebal
- Memiliki otot rahang yang kuat sekali
- Tidak memiliki dagu dan memiliki hidung yang lebar
- Memiliki tonjolan belakang yang tajam dan melintang sepanjang pelipis
- Memiliki tulang kening menonjol dan mempunyai otot kunyah, gigi, serta rahang yang besar kuat
- Memiliki tinggi badan sekitar 165 – 180 cm
- Berbadan tegap dan volume otok 900cc
- Makanannya jenis tumbuh-tumbuhan
- Pithecanthropus
- Pithecanthropus Mojokertensis
Pithecanthropus mojokertensis merupakan manusia purba yang fosilnya ditemukan didaerah Mojokerto, Jawa Timur. Penemu fosil ini yaitu Gustav Heinrich Ralph Von Koenigswald yang ditemukan ditahun 1936 sampai dengan 1941. Menurut istilah
Pithecanthropus mojokertensis secara etimologis berasal dari bahasa Latin, yaitu phithecos yang berarti kera, anthropus yaitu manusia, mojokertensis artinya tempat ditemukannya fosil manusia purba tersebut yang pernah mendiami kawasan Mojokerto. Jadi Pithecanthropus mojokertensis artinya manusia kera yang berasal dari Mojokerto.
Manusia purba di Indonesia banyak sekali ditemukan kerangka bahkan fosil manusia purba yang pernah tinggal di negara tersebut. Sebagai kepulauan yang berada didaerag tropis, menjadi negara Indonesia sangat kaya akan sumber daya alam. Sehingga, sangat cocok untuk menjadi tempat yang sempurna untuk berkembang berbagai jenis kehidupan, termasuk manusia purba jenis Pithecanthropus ini.
Pithecanthropus merupakan jenis manusia purba yang fosilnya paling banyak ditemukan di Indonesia dan paling tua dibandingkan dengan genus homo. Ciri-ciri antara genus oithecanthropus denga homo sangat berbeda, dilihat dari segi kontur kepala dan bentuk badan.
Berikut ciri-ciri manusia purba Pithecanthropus Mojokertensis:
- Berdiri tegak
- Memiliki tinggi badan diantara 165 sampai 180 cm
- Bagian muka tidak menonjol ke depan, sedangkan di bagian dahi menjorok kebelakang
- Dibagian kening menonjol
- Tidak memiliki dagu
- Kapasitas volume otak berkisar 750 sampai 1. 300 cc
- Otot bagian tengkuk kecil
- Memiliki gigi pengunyah (geraham) kuat dan telah memakan segalanya
- Memiliki rahang yang kuat
- Memiliki tulang ubun tengkorak yang tebal dan berbentuk menonjol keatas
- Hidup secara berkelompok
- Bentuk fisik tubuh atau badan kekar dan tegap
- Bentuk hidung yang lebar
- Bagian tulang pipi menonjol
Sejarah Pithecanthropus Mojokertensis
Manusia purba pithecanthropus mojokertensis dahulunya menempati didaerah mojokerto. Pemberian nama tersebut dikarenakan pada mulanya fosil manusia purba tersebut ditemukan di mojokerto yang dijadikan nama ilmiah. Manusia purba yang termasuk genus pithecanthropus ini perawakan tubuhnya seperti kera, dari bentuk fisik yang paling mencolok yaitu bentuk hidung yang melebar yang mirip dengan hidung kera.
Cara hidup pithecanthropus mojokertensis pada saat itu diperkirakan dengan cara mengumpulkan makanan yang ditemuinya karena mereka hidup dengan berpindah-pindah lokasi atau tidak menetap. Dengan sistem nomaden (tidak menetap disuatu wilayah) mereka dapat memperoleh makanan dengan adanya bahan yang disediakan oleh alam. Mencari makanan dengan berpindah tempat maka akan lebih cepat menemukan apa yang mereka cari. Namun, apabila bahan makanan dari alam sukar didapat mereka mencari makanan dengan cara berburu hewan yang mereka jumpai atau menangkap ikan disungai.
Pithecanthropus mojokertensis belum memahami cara memasak, jadi mereka memakan hewan buruan mentah. Kebanyakan mereka mencari makanan dikawasan disepanjang lembah dan disekitar hantaran sungai. Dalam berburu mereka membuat alat/hasil budaya seperti kapak genggam, pahat genggam, alat serpih, kapak penetak, kapak perimbas dan alat-alat tulang. Kegunaan alat tersebut untuk berburu, menguliti hewan buruan dan lain-lainnya.
Manusia purba Pithecanthropus mojokertensis hidup dengan berkelompok dengan satu pemimpin. Pemimpin kelompok memiliki usia lebih tua dan berjenis kelamin laki-laki, bertugas untuk mengarahkan dan mencari makan dan lokasi tinggal berikutnya. Kelompok ini terdiri dari 4-15 individu yang saling berdampingan.
- Pithecanthropus Erectus
Pithecanthropus merupakan manusia purba yang fosilnya banyak ditemukan di Indonesia. Di Indonesia sendiri, ada tiga jenis manusia purba ini dan yang sudah ditemukan. Diantaranya adalah Pithecanthrophus Erectus, Pithecanthrophus Mojokertensis, dan Pithecanthropus Soloensis.Manusia purba ini diperkirakan hidup di Indonesia sejak satu sampai dua juta tahun yang lalu. Pithecanthropus Erectus ditemukan oleh seorang dokter dari Belanda yaitu Eugene Dubois. Pada awalnya dia mengadakan penelitian di Sumatera Barat, tetapi tidak menemukan fosil disana. Kemudia dia berpindah ke pulau Jawa, ia pujn berhasil menemukan fosil Pithecanthrophus Erectus di desa Trinil, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur pada tahun 1891.
Fosil yang ditemukan pada saat itu adalah berupa tulang rahang atas, tulang kaki, dan tengkorak. Fosil tersebut ditemukan pada masa kala Pleistosen tengah.
Pithecanthrophus Erectus hidup dengan cara berburu hewan-hewan. Kemudian mereka mengumpulkan makanan dan hidup secara nomaden atau berpindah-pindah tempat. Untuk mencari sumber bahan makanan dari satu tempat ke tempat lain.
Berikut ini adalah ciri-ciri manusia purba Pithecanthrophus Erectus :
- Memiliki Volume otaknya sekitar 750 – 1350 cc.
- Memiliki tinggi badan sekitar 165 – 180 cm.
- Memiliki postur tubuh yang tegap tetapi tidak setegap meganthropus.
- Mempunyai gigi geraham yang besar dengan rahang yang sangat kuat.
- Mempunyai hidung yang tebal.
- Memilik tonjolan kening yang tebal dan melintang di dahi.
- Memiliki wajah menonjol ke depan serta dahinya miring ke belakang.
- Pada bagian belakang kepala terlihat menonjol
- Memiliki alat pengunyah dan alat tengkuk yang sangat kuat.
- Pithecanthropus Soloensisi
Pithecanthropus Soloensisi merupakan salah satu jenis manusia purba yang ditemukan di Indonesia. Fosil-fosil manusia purba ini dapat ditemukan di wilayah sekitar Jawa Tengah dan Jawa Timur. Pithecanthropus Soloensis ditemukan oleh sejarawan, yaitu Oppenort, Ter Harr, dan G.H.R. Koenigswald di wilayah Ngandong, Jawa Tengah. Pithecantropus Soloensis adalah salah satu manusia purba khas Indonesia. Yang memiliki beberapa ciri khusus yang tidak dimiliki oleh semua manusia purba pada umumnya. Berikut ini ciri dari pithecantropus soloensis.
Makanannya berupa hewan buruan dan tumbuhan
Mempunyai gigi geraham yang besar dan rahang yang kuat
Bentuk hidung lebar dan tidak berdagu
Terdapat tonjolan pada kening tebal dan melintang di sepanjang pelipis
Volume otak sekitar 750-1350 cc
Berbadan tegap
Tinggi tubuh sekitar 165-180 cm.
- Homo
- Homo Sapiens
Jenis manusia purba ini merupakan jenis manusia purba dengan usia paling muda dan hampir mendekati layaknya manusia modern. Homo Sapiens telah mengenal kehidupan sosial dan mampu berpikir cerdas. Ciri-ciri struktur tubuh juga mirip dnegan manusia karena bentuk tengkuk dan tulang wajah kecil serta tidak menonojol, sudah memiliki dagi dan tulang rahang yang tidak terlalu kuat.
- Homo Wajakensis
Pada tahun 1889 Fosil dari Manusia Purba Homo Wajakensisi telah ditemukan di Wilayah Wajak. Lebih lengkapnya di dekat Campur Darat, Tulungagung, Jawa Timur dan ditemukan oleh Eugene Dubois. Hasil dari penemuan tersebut, berupa tulang paha, rahang atas dan bawah, tulang kering. Dan fragmen tengkorak yang mempunyai volume sekitar 1.600 cc. Dalam penelitian diperkirakan manusia purba jenis ini sudah dapat membuat peralatan yang terbuat dari batu dan tulang. Serta sudah mengerti caranya untuk memasak.Dibawah ini adalah ciri-ciri manusia purba Homo Wajakensis, sebagai berikut :
- Memiliki muka datar dan lebar
- Memiliki hidung lebar dan bagian mulut menonjol
- Dahinya sedikit miring dan diatas mata terdapat kerutan dahi yang nyata
- Pipinya menonjol ke samping
- Berat badan sekitar 30 – 150 kg
- Tinggi badan sekitar 130 -210 cm
- Jarak antara hidung dan mulut masih jauh
- Berdiri dan berjalan sudah tegak
- Homo Soloensis
Temuan fosil yang ditemukan oleh beberapa peneliti luar negeri seperti Gustav Heinrich Ralph von Koenigswald, Oppenoorth, dan Ter Haar pada tahun 1931 sampai tahun 1933 didaerah Ngandong (Blora), Kecamatan Sambungmacan (Sragen) dan Sangiran.
Penemuan fosil ini ditemukan pada lapisan Pleistosen Atas, dalam penggalian area tersebut ditemukan kerangka tulang dan artefak kuno.
Ciri-Ciri Homo Soloensis
- Memiliki volume otak antara 1000 – 1200 cc
- Otak kecil dari homo soloensis berukuran lebih besar dibanding otak kecil pada manusia Pithecanthropus Erectus
- Tengkorak kepaka berukuran lebih besar jika dibandingkan dengan Pithecanthropus Erectus
- Memiliki tinggi badan sekitar 130 – 210 cm
- Otot pada tengkuk yang mengalami penyusutan
- Bentuk muka tidak menonjol ke depan
- Tonjolan pada kening agak terputus di tengah tepatnya di atas hidung
- Sudah bisa berdiri tegak serta berjalan lebih sempurna
- Bentuk fisiknya hampir seperti manusia saat ini
- Berat badannya sekitar 30 – 150 kg
- Hidup sekitar 40.000 – 25.000 tahun yang lalu
Homo Floresiensis
Homo Floresiensis adalah termasuk salah satu dari manusia purba yang berjenis Homo di Indonesia. Manusia purba ini ditemukan saat penggalian di Liang Bua, di Pulau Flores oleh tim arkeolog gabungan. Yang terdiri dari Pusilitbang Arkeolog Nasional, Indonesia dan Unikversity of New England.
Homo Floresiensis biasanya disebut disebut dengan manusia kerdil. Manusia purba ini diperkirakan hidup sekitar 12.000 tahun yang lalu. Pada saat ditemukan oleh tim gabungan dari Pusilitbang Arkeolog Nasional, Indonesia dan Unikversity of New England, Australia pada tahun 2003.
Kerangka dari manusia purba ini belum membatu atau belum menjadi fosil. Selain kerangka Homo Floresiensis, juga ditemukan kerangka homo sapiens dan berbagai hewan mamalia lainnya. Seperti Gajah Stegodo, Biawak, dan Tikus besar. Dan alat-alat batu seperti pisau, tulang yang terbakar, arang, beliung dan mata panah.
Seorang Ahli yang menemukan kerangka ini menyatakan dugaannya bahwa Homo Floresiensis ini hidup berdampingan. Atau hidup bersama dengan jenis spesies manusia purba Homo Sapiens, dan manusia modern lainnya. Berikut ini ciri-ciri manusia purba Homo Floresiensis :
- Kepala dan badan memliki ukuran yang kecil
- Ukurab bentuk otak yang sangat kecil
- Volume otak 380 cc
- Mempunyai rahang yang menonjol atau berdahi sempit
- Berat badan sekitar 25 kg
- Tinggi badan diperkirakan sekitar 1,06 m
0 komentar:
Posting Komentar