Nama :
TETI NUR’AENI,S.Pd.,Gr.
CGP Angkatan : X
Kabupaten : Ciamis
Asal
Sekolah : SMKN 1 RAJADESA
LATAR
BELAKANG
Tujuan Pendidikan Indonesia menurut
tokoh Pendidikan Ki Hajar Dewantara
adalah menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat
mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai
manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Dalam proses “menuntun” anak, Guru
pamong/pendamping diberi kebebasan, dalam memberi tuntunan dan arahan agar anak
tidak kehilangan arah dan membahayakan dirinya.
Guru
dapat memberikan “tuntunan/contoh” agar anak dapat menemukan kemerdekaannya
dalam belajar dan mencapai tujuan belajar.
Ki
Hajar menjelaskan bahwa dasar pendidikan anak berhubungan dengan kodrat alam
dan kodrat zaman. Pendidikan harus memfasilitasi anak untuk berkembang sesuai
zamannya tanpa harus kehilangan akar budaya daerahnya. Penanaman karakter dan
pembiasaan yang kuat melalui penanaman budaya positif di sekolah dan dirumah
menjadi hal yang sangat penting.
Penerapan
disiplin positif dengan membuat keyakinan kelas secara bersama-sama merupakan
hal yang penting dilakukan. Terlebih lagi menuntun anak berkebutuhan khusus
mempunyai tantangan tersendiri. Hal ini dapat mewujudkan nilai-nilai
kebajikan sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila yaitu Beriman, Bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia, Mandiri, Bernalar Kritis,
Berkebinekaan Global, Bergotong Royong, dan Kreatif. Budaya positif membantu
murid untuk melakukan hal positif sehingga dapat membentuk karakter baik yang
kelak akan bermanfaat untuk mereka.
Selain itu, saya juga ingin menumbuhkan motivasi intrinsik murid dalam melaksanakan budaya positif ini. Dengan mengaitkan nilai-nilai kebajikan yang diyakini seseorang maka motivasi intrinsiknya akan terbangun, sehingga dapat menggerakkan motivasi dari dalam untuk dapat mencapai tujuan mulia yang diinginkan (Diane Gossen, 1998). Melalui penerapan keyakinan kelas ini dapat menumbuhkan motivasi internal setiap murid untuk benar-benar “merdeka” yaitu mereka dapat cakap memerintah diri sendiri dalam melakukan disiplin positif di kelas dan juga di lingkungan sekolah.
TUJUAN
AKSI NYATA
Kegiatan
aksi nyata ini bertujuan untuk menerapkan budaya positif di lingkungan SMKN 1
RAJADESA dengan menciptakan lingkungan belajar yang positif dan kondusif
melalui penerapan disiplin positif, merubah paradigma stimulus respon menjadi
teori control, menerapkan posisi control guru sebagai manajer, penanganan
indisipliner siswa dengan segitiga restitusi, dan penerapan nilai-nilai
Kebajikan melalui keyakinan kelas yang disepakati bersama.
LINI
MASA TINDAKAN
- Meminta izin kepada warga sekolah untuk melakukan sosialisasi tentang pentingnya penanaman budaya positif dan keyakinan kelas di sekolah SMKN 1 RAJADESA
- Mengumpulkan rekan guru untuk melakukan diseminasi pemahaman budaya positf, kesepakatan kelas dan profil pelajar Pancasila serta praktik segitiga restitusi sebagai dampak pelanggaran kesepakatan kelas
- Guru berkolaborasi dengan peserta didik membuat kesepakatan (keyakinan) kelaS
- Menumbuhkan dan menanamkan pembiasaan nilai - nilai Profil Pelajar Pancasila
- Menjadikan kesepakatan kelas menjadi pembiasaan positif dan aksi nyata di kelas atau di lingkungan sekola
- Menayangkan video pembuatan keyakinan kelas
- Mempraktikkan segitiga restitusi
- Menerapkan keyakinan dan restitusi secara berkelanjutan dan konsisten di SMKN 1 RAJADEASA
DESKRIPSI
AKSI NYATA
Untuk
dapat terlaksana aksi nyata ini langkah pertama yang saya lakukan adalah saya menyampaikan
rencana Diseminasi Budaya Positif yang diajukan oleh CGP pada tanggal 26 Mei
2024, CGP berdiskusi dengan rekan guru menyampaikan rencana Aksi Nyata
Diseminasi Budaya Positif , dalam kegiatan ini rekan guru
menyetujuinya.Kemudian CGP Menyusun Langkah-langkah Diseminasi Budaya Positif
yang meliputi, materi dalam bentuk power point, undangan, daftar hadir, dan
lain – lain. Sasaran Diseminasi Budaya Positif ini adalah Bapak Ibu Guru Tenaga
Pendidik dan Kependidikan, alumni jurusan keguruan SMKN 1 RAJADESA .Kegiatan
Diseminasi Budaya Positif dilaksanakan pada hari jumat, 31 mei Mei 2024 dan dihadiri seluruh pendidik dan tenaga kependidikan
beserta alumni yang sedang berkuliah jurusan keguruan. Peserta seminar antusias
menyimak materi seminar hingga seluruh materi selesai disampaikan oleh CGP
selama kurang lebih satu jam setengah, dalam hal ini seluruh rekan
guru sangat mendukung program budaya positif di sekolah, dan mereka juga mulai
paham dengan budaya positif sehingga berantusias untuk mulai menanamkan budaya
positif tersebut.
HASIL
AKSI NYATA
Diseminasi
budaya positif di sekolah diharapkan mampu membawa perubahan signifikan dalam
menciptakan generasi penerus bangsa yang berkarakter mulia, disiplin, dan
bertanggung jawab, Upaya dari dari kegiatan diseminasi yang telah dilakukan
sedikitnya telah meningkatkan pemahaman warga sekolah tentang penerapan Budaya
Positif dan mendorong penerapanya secara aktif di sekolah. Hal ini terlihat
dari meningkatnya kesadaran dan antusiasme merka daalam menerapkan nilai-nilai
positif dikesehariannya.Penerapan Budaya Positif di sekolah juga mulai
terlihat, hal ini dibuktikan dengan semakin kondusifnya lingkungan belajar,
meningkatnya rasa saling menghormati antar sesama warga sekolah serta tumbuhnya
semnagat kolaborasi dan gotong royong di sekolah. CGP juga sudah memfasislitasi
proses penyusunan keyakinan kelas bersama murid, Dimana keyakina kelas ini
merupakan pedoman bersama untuk bisa berprilaku baik di kelas sehingga tercipta
lingkungan belajar yang diinginkan.Pada penerapan restitusi CGP juga telah
memperkenalkan konsep segitiga restitusi yang bisa membantu murid untuk
memahami kesalahan mereka dan mencari Solusi untuk memperbaikinya, sehingga
mereka dapat belajar dari pengalaman untuk bisa menjadi individu yang lebih
bertanggung jawab.Kesemua hasil dari aksi nyata Budaya Positif ini menunjukan
bahwa perubahan positif di sekolah dapat dicapai dengan komitmen, kolaborasi,
strategi yang tepat serta konsisten.
TOLAK
UKUR
- Guru mampu berkolaborasi untuk mengimplementasikan apa yang telah di sampaikan
- Guru mampu membimbing pembuatan keyakinan kelas yang akan di taati bersama
- Murid mampu membuat keyakinan kelas untuk membangun kebiasan positif dan karakter sesuai Profil Pelajar Pancasila.Keyakinan kelas ini bukan hanya aturan melainkan komitmen bersama untuk mewujudkan lingkungan belajar yang positif dan menyenangkan.
- Murid mampu menjalankan keyakinan kelas yang telah dibuat dengan penuh tanggung jawab.Murid dapat melaksanakan keyakinan kelas bukan hanya patuh karena takut hukuman melainkan karena kesadaran dirinya.
- Murid mampu menentukan solusi dari permasalahan yang dihadapinya.
- Murid mampu menunjukkan perubahan perilaku sebagai pembelajaran atas masalah yang pernah dihadapinya.
- Murid mampu melaksanakan budaya positif (keyakinan kelas dan segitiga restitusi) secara konsisten
RENCANA
PERBAIKAN
Berdasarkan
dari evaluasi Aksi Nyata Budaya Positif yang telah dilaksanakan,
untuk perbaikan ke depan saya akan melakukan beberapa Tindakan perbaikan
diantaranya:
1. 1. Monitoring dan
Evaluasi Berkelanjutan:
· Feedback
Berkala: Mengumpulkan feedback dari siswa, guru, dan orang tua secara berkala
untuk mengevaluasi efektivitas program budaya positif dan melakukan penyesuaian
yang diperlukan.
· Indikator
Kinerja: Menetapkan indikator kinerja yang jelas dan terukur untuk memantau
perkembangan budaya positif di sekolah dan membuat laporan evaluasi rutin
2. 2. Memanfaatkan
restitusi untuk penyelesaian indisipliner siswa di sekolah dengan melatih guru
dan murid tentang konsep dan praktik restitusi, memberikan ruang dan waktu
untuk kegiatan restitusi, mendokumentasikan proses restitusi untuk baha
pembelajaran dan evakuasi.
3. 3, Meningkatkan
kolaborasi dengan membangun kolaborasi yang kuat antar semua warga sekolah
dalam mewujudkan budaya positif, memanfaatkan teknologi dan komunikasi untuk
menyebarkan informasi dan komunikasi yang efektif terkait budaya
positif
4. 4. Melakukan evaluasi dan refleksi secara berkala
terhadap pelaksanaan aksi nyata budaya positif, mengindentifikasi faktor-faktor
yang mendukung dan menghambat program, dan melakukan penyesuaian program serta
perbaikan program berdasarkan hasil evalusi dan refleksi
5. 5. Pengembangan keyakinan kelas dengan memfasilitasi penyusunan keyakinan kelas secara berkala dengan melibatkan seluruh murid di kelas, memastikan keyakinan kelas selaras dengan profil pelajar Pancasila.
DUKUNGAN
YANG DI BUTUHKAN
Dukungan dari seluruh warga sekolah serta partisipasi aktif orang tua di rumah dalam membiasakan budaya positif sangat dibutuhkan. Diharapkan seluruh warga sekolah bisa menjadi teladan bagi peserta didik dalam menanamkan budaya positif di sekolah. Kolaborasi seluruh warga sekolah dalam menciptakan serta membiasakan budaya positif di sekolah juga sangat penting.
0 komentar:
Posting Komentar