This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Selasa, 04 Juni 2024

ARTIKEL AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF



Nama                    : TETI NUR’AENI,S.Pd.,Gr.

CGP Angkatan      : X

Kabupaten            : Ciamis

Asal Sekolah       : SMKN 1 RAJADESA

 

LATAR BELAKANG

            Tujuan Pendidikan Indonesia menurut tokoh Pendidikan  Ki Hajar Dewantara adalah menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Dalam proses “menuntun” anak, Guru pamong/pendamping diberi kebebasan, dalam memberi tuntunan dan arahan agar anak tidak kehilangan arah dan membahayakan dirinya.

Guru dapat memberikan “tuntunan/contoh” agar anak dapat menemukan kemerdekaannya dalam belajar dan mencapai tujuan belajar.

Ki Hajar menjelaskan bahwa dasar pendidikan anak berhubungan dengan kodrat alam dan kodrat zaman. Pendidikan harus memfasilitasi anak untuk berkembang sesuai zamannya tanpa harus kehilangan akar budaya daerahnya. Penanaman karakter dan pembiasaan yang kuat melalui penanaman budaya positif di sekolah dan dirumah menjadi hal yang sangat penting.

Penerapan disiplin positif dengan membuat keyakinan kelas secara bersama-sama merupakan hal yang penting dilakukan. Terlebih lagi menuntun anak berkebutuhan khusus mempunyai tantangan tersendiri.  Hal ini dapat mewujudkan nilai-nilai kebajikan sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila yaitu Beriman, Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia, Mandiri, Bernalar Kritis, Berkebinekaan Global, Bergotong Royong, dan Kreatif. Budaya positif membantu murid untuk melakukan hal positif sehingga dapat membentuk karakter baik yang kelak akan bermanfaat untuk mereka.

Selain itu, saya juga ingin menumbuhkan motivasi intrinsik murid dalam melaksanakan budaya positif ini. Dengan mengaitkan nilai-nilai kebajikan yang diyakini seseorang maka motivasi intrinsiknya akan terbangun, sehingga dapat menggerakkan motivasi dari dalam untuk dapat mencapai tujuan mulia yang diinginkan (Diane Gossen, 1998). Melalui penerapan keyakinan kelas ini dapat menumbuhkan motivasi internal setiap murid untuk benar-benar “merdeka” yaitu mereka dapat cakap memerintah diri sendiri dalam melakukan disiplin positif di kelas dan juga di lingkungan sekolah. 


TUJUAN AKSI NYATA

Kegiatan aksi nyata ini bertujuan untuk menerapkan budaya positif di lingkungan SMKN 1 RAJADESA dengan menciptakan lingkungan belajar yang positif dan kondusif melalui penerapan disiplin positif, merubah paradigma stimulus respon menjadi teori control, menerapkan posisi control guru sebagai manajer, penanganan indisipliner siswa dengan segitiga restitusi, dan penerapan nilai-nilai Kebajikan melalui keyakinan kelas yang disepakati bersama.


LINI MASA TINDAKAN

  • Meminta izin kepada warga sekolah untuk melakukan sosialisasi tentang pentingnya penanaman budaya positif dan keyakinan kelas di sekolah SMKN 1 RAJADESA
  • Mengumpulkan  rekan guru untuk melakukan diseminasi pemahaman budaya positf, kesepakatan kelas dan profil pelajar Pancasila serta praktik segitiga restitusi sebagai dampak pelanggaran kesepakatan kelas
  • Guru berkolaborasi dengan peserta didik membuat kesepakatan (keyakinan) kelaS
  •  Menumbuhkan dan menanamkan pembiasaan nilai - nilai Profil Pelajar Pancasila
  • Menjadikan kesepakatan kelas menjadi pembiasaan positif dan aksi nyata di kelas atau di lingkungan sekola
  • Menayangkan video pembuatan keyakinan kelas
  • Mempraktikkan segitiga restitusi
  • Menerapkan keyakinan dan restitusi secara berkelanjutan dan konsisten di SMKN 1 RAJADEASA

DESKRIPSI AKSI NYATA

Untuk dapat terlaksana aksi nyata ini langkah pertama yang saya lakukan adalah saya menyampaikan rencana Diseminasi Budaya Positif yang diajukan oleh CGP pada tanggal 26 Mei 2024, CGP berdiskusi dengan rekan guru menyampaikan rencana Aksi Nyata Diseminasi Budaya Positif , dalam kegiatan ini rekan guru menyetujuinya.Kemudian CGP Menyusun Langkah-langkah Diseminasi Budaya Positif yang meliputi, materi dalam bentuk power point, undangan, daftar hadir, dan lain – lain. Sasaran Diseminasi Budaya Positif ini adalah Bapak Ibu Guru Tenaga Pendidik dan Kependidikan, alumni jurusan keguruan SMKN 1 RAJADESA .Kegiatan Diseminasi Budaya Positif dilaksanakan pada hari jumat, 31 mei  Mei 2024  dan dihadiri  seluruh pendidik dan tenaga kependidikan beserta alumni yang sedang berkuliah jurusan keguruan. Peserta seminar antusias menyimak materi seminar hingga seluruh materi selesai disampaikan oleh CGP selama kurang lebih satu jam setengah, dalam hal ini  seluruh rekan guru sangat mendukung program budaya positif di sekolah, dan mereka juga mulai paham dengan budaya positif sehingga berantusias untuk mulai menanamkan budaya positif tersebut.

HASIL AKSI NYATA

            Diseminasi budaya positif di sekolah diharapkan mampu membawa perubahan signifikan dalam menciptakan generasi penerus bangsa yang berkarakter mulia, disiplin, dan bertanggung jawab, Upaya dari dari kegiatan diseminasi yang telah dilakukan sedikitnya telah meningkatkan pemahaman warga sekolah tentang penerapan Budaya Positif dan mendorong penerapanya secara aktif di sekolah. Hal ini terlihat dari meningkatnya kesadaran dan antusiasme merka daalam menerapkan nilai-nilai positif dikesehariannya.Penerapan Budaya Positif di sekolah juga mulai terlihat, hal ini dibuktikan dengan semakin kondusifnya lingkungan belajar, meningkatnya rasa saling menghormati antar sesama warga sekolah serta tumbuhnya semnagat kolaborasi dan gotong royong di sekolah. CGP juga sudah memfasislitasi proses penyusunan keyakinan kelas bersama murid, Dimana keyakina kelas ini merupakan pedoman bersama untuk bisa berprilaku baik di kelas sehingga tercipta lingkungan belajar yang diinginkan.Pada penerapan restitusi CGP juga telah memperkenalkan konsep segitiga restitusi yang bisa membantu murid untuk memahami kesalahan mereka dan mencari Solusi untuk memperbaikinya, sehingga mereka dapat belajar dari pengalaman untuk bisa menjadi individu yang lebih bertanggung jawab.Kesemua hasil dari aksi nyata Budaya Positif ini menunjukan bahwa perubahan positif di sekolah dapat dicapai dengan komitmen, kolaborasi, strategi yang tepat serta konsisten.

TOLAK UKUR

  •  Guru mampu berkolaborasi untuk  mengimplementasikan apa yang telah di sampaikan
  • Guru mampu membimbing pembuatan keyakinan kelas yang akan di taati bersama
  • Murid mampu membuat keyakinan kelas untuk membangun kebiasan positif dan karakter sesuai Profil Pelajar Pancasila.Keyakinan kelas ini bukan hanya aturan melainkan komitmen bersama untuk mewujudkan lingkungan belajar yang positif dan menyenangkan.
  •  Murid mampu menjalankan keyakinan kelas yang telah dibuat dengan penuh tanggung jawab.Murid dapat melaksanakan keyakinan kelas bukan hanya patuh karena takut hukuman melainkan karena kesadaran dirinya.
  •  Murid  mampu menentukan solusi dari permasalahan yang dihadapinya.
  • Murid mampu menunjukkan perubahan perilaku sebagai pembelajaran atas masalah yang pernah dihadapinya.
  • Murid mampu melaksanakan budaya positif (keyakinan kelas dan segitiga restitusi) secara konsisten

RENCANA PERBAIKAN

Berdasarkan dari evaluasi Aksi Nyata Budaya Positif  yang telah dilaksanakan, untuk perbaikan ke depan saya akan melakukan beberapa Tindakan perbaikan diantaranya:

1.      1. Monitoring dan Evaluasi Berkelanjutan:

·  Feedback Berkala: Mengumpulkan feedback dari siswa, guru, dan orang tua secara berkala untuk mengevaluasi efektivitas program budaya positif dan melakukan penyesuaian yang diperlukan.

·   Indikator Kinerja: Menetapkan indikator kinerja yang jelas dan terukur untuk memantau perkembangan budaya positif di sekolah dan membuat laporan evaluasi rutin

2.    2. Memanfaatkan restitusi untuk penyelesaian indisipliner siswa di sekolah dengan melatih guru dan  murid tentang konsep dan praktik restitusi, memberikan ruang dan waktu untuk kegiatan restitusi, mendokumentasikan proses restitusi untuk baha pembelajaran dan evakuasi.

3.      3, Meningkatkan kolaborasi dengan membangun kolaborasi yang kuat antar semua warga sekolah dalam mewujudkan budaya positif, memanfaatkan teknologi dan komunikasi untuk menyebarkan informasi  dan komunikasi yang efektif terkait budaya positif

4.  4. Melakukan evaluasi dan refleksi secara berkala terhadap pelaksanaan aksi nyata budaya positif, mengindentifikasi faktor-faktor yang mendukung dan menghambat program, dan melakukan penyesuaian program serta perbaikan program berdasarkan hasil evalusi dan refleksi

5.   5. Pengembangan keyakinan kelas dengan memfasilitasi penyusunan keyakinan kelas secara berkala dengan melibatkan seluruh murid di kelas, memastikan keyakinan kelas selaras dengan profil pelajar Pancasila.

DUKUNGAN YANG DI BUTUHKAN

Dukungan dari seluruh warga sekolah serta partisipasi aktif orang tua di rumah dalam membiasakan budaya positif sangat dibutuhkan. Diharapkan seluruh warga sekolah bisa menjadi teladan bagi peserta didik dalam menanamkan budaya positif di sekolah. Kolaborasi seluruh warga sekolah dalam menciptakan serta membiasakan budaya positif di sekolah juga sangat penting.